Kalimantan Timur
Bere Ali: Pembangunan Keluarga Penting Dilakukan

Review Program KKBPK di Provinsi Kaltim

Bere Ali: Pembangunan Keluarga Penting Dilakukan

 

SAMARINDA - Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H  Bere Ali menilai pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Kaltim perlu terus dilanjutkan. Program tersebut  penting demi meningkatkan kualitas keluarga Indonesia menuju bangsa yang berkualitas.

"Pengendalian penduduk maupun pembangunan keluarga penting dilakukan untuk mengantisipasi masalah kependudukan, berupa laju pertumbuhan penduduk dan kualitas kependudukan," kata Bere Ali mewakili Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak  saat membuka Rapat Telaah (Review) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Provinsi Kaltim yang dilaksanakan di Ruang Bina Bangsa  Badan Kesbangpol, Selasa (6/10).

Sebagai penunjang kata Bere Ali  perlu meningkatkan kelembagaan yang kokoh dan utuh dari pusat hingga daerah serta  didukung sumber daya manusia (SDM) berkualitas guna memaksimalkan pelaksanaan program KKBPK. 

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Bere Ali semua harus memahami betapa besarnya beban yang akan ditanggung keluarga dan negara termasuk keluarga yang ada di Kaltim untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

"Jika  kita bisa melakukan pengendalian kelahiran secara nyata atau tidak terjadi kelahiran yang tidak direncanakan, maka keinginan kita untuk mencapai atau meraih peluang bonus demografi akan dapat  dicapai," paparnya.

Dikatakan bonus demografi adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di suatu wilayah lebih besar dibanding dengan yang tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas).

Kondisi ini, kata dia  dapat dilihat dari angka rasio ketergantungan yang dihitung dari pembagian antara jumlah penduduk tidak produktif dengan penduduk produktif.  Menurunnya rasio ketergantungan ini berarti menurunnya jumlah anak yang dimiliki oleh keluarga.

"Hal ini membuat beban permasalahan yang ditanggung penduduk produktif makin sedikit dan makin ringan," ujarnya.

Jika dilihat dari sisi pembangunan ekonomi kata Bere Ali, bonus demografi merupakan suatu berkah karena jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk tidak produktif dan akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih tinggi atau akan lebih mensejahterakan masyarakat. 

"Namun, berkah ini dapat berbalik menjadi bencana jika kita tidak menyiapkan diri dengan baik," pungkas Bere. (mar/sul/es/hmsprov).

Berita Terkait
Government Public Relation