SAMARINDA – Hasil Pembobotan pada kriteria yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) menggunakan better management practices (BMP) menunjukkan program Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim belum efektif meningkatkan perekonomian daerah.
“Tanpa mengurangi keberhasilan yang telah dicapai oleh BPD Kaltim, kami melihat masih terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian,” kata Kepala Perwakilan Provinsi Kaltim BPK-RI Adi Sudibyo pada penyerahan LHP Kinerja BPD Kaltim di Auditorium BPK-RI Kaltim, Kamis (28/1).
Diantaranya lanjut Adi, BPD perlu memiliki analisis beban kerja dan buku kamus kompetensi serta menempatkan SDM berkompeten sesuai kualifikasi. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pegawai sesuai standar minimal pengembangan kompetensi. BPD juga perlu memiliki sistem pengelolaan SDM.
Selain itu, perlu memiliki sistem operasional dan prosedur (SOP) pemasaran dan aplikasi marketing tool kit serta menetapkan strategi pengembangan corporate image. BPD juga perlu melakukan pengembangan produk/jasa dan jaringan yang terintegrasi dengan strategi pemasaran dan peningkatan brand awareness serta melakukan aktivitas survey brand.
Termasuk memiliki service level agreement (SLA) simpanan serta meningkatkan tools untuk mengawasi dan mengevaluasi kualitas layanan.
Adi juga menambahkan BPD perlu melakukan monitoring implementasi pelaksanaan dan tindaklanjut suku bunga serta mengoptimalkan pengelolaan likuiditas bank.
“Perlu mengoptimalkan peningkatan modal. Juga masih perlu melakukan penyaluran kredit segmen mikro, ritel, menengah korporasi, kosumer dan program sesuai pedoman pelaksanaan kredit,” jelasnya.
Ditambahkan Adi bahwa BPD Kaltim perlu meningkatkan efektivitas penyimpanan rekening kas daerah, rekening BLUD dan BUMD. Mengembangkan dan menguatkan kapasitas segmen ekonomi mikro kecil menengah.
Namun demikian diakui Adi, hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan BPD Kaltim telah melaksanakan fungsinya sebagai agent of trust (bank terpecaya), agent of development (agen pembangunan) dan agent of service (agen pelayanan).
“Hasil analisa menggunakan metode statistic data envelopment analysis (DEA) atas laporan keuangan, BPD Kaltim termasuk bank yang produksi dan operasionalnya secara relatif efesien dibanding BPD lain di Indonesia,” ungkap Adi Sudibyo.(yans/sul/hmsprov)
30 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
28 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
03 April 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
03 April 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
13 Agustus 2022 Jam 19:29:24
Gubernur Kaltim
13 Agustus 2022 Jam 19:26:49
Gubernur Kaltim
12 Agustus 2022 Jam 19:23:54
Gubernur Kaltim
11 Agustus 2022 Jam 19:20:41
Wakil Gubernur Kaltim
11 Agustus 2022 Jam 19:17:44
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
02 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
24 November 2017 Jam 08:34:36
Pemerintahan
24 Desember 2020 Jam 22:01:29
Kesehatan
16 November 2018 Jam 17:12:07
Kegiatan Pemerintah
04 November 2014 Jam 00:00:00
Sosial