BPD Kaltim Harus Mampu Bersaing
SAMARINDA - Seiring persaingan antarbank yang semakin tinggi, maka BPD Kaltim diharapkan mampu terus bersaing dengan bank-bank swasta di daerah. Hal ini ditegaskan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat pelantikan Dirut BPD Kaltim periode 2015-2019 di Pendopo Lamin Etam, Jumat (3/7). Menurut dia, hal itu sesuai dengan evaluasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BPD juga diharapkan dapat melakukan transformasi agar bank daerah ini dapat menjadi bank konvensional yang kuat dan berdaya saing serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah yang berkelanjutan.
Penegasan itu, disampaikan gubernur, karena sesuai hasil BPD Regional Champions (BRC), kinerja BPD Kaltim ternyata belum optimal. Adapun parameter yang menggambarkan bahwa kinerja itu belum optimal, yakni sesuai RUPS BPD se-Indonesia, dari total 26 BPD hingga akhir 2014 belum ada yang mencapai parameter BRC yang terdiri dari tiga pilar, yakni ketahanan kelembagaan yang kuat, peningkatan permodalan dan peningkatan efisiensi guna mencapai tingkat profitabilitas yang memadai sehingga dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.
Kemudian, hingga akhir 2014 kredit BPD masih tinggi khususnya untuk pengusaha sektor ekonomi produktif. Selain itu, turunnya daya saing BPD juga mempengaruhi parameter BRC. Kemudian kapasitas permodalan BPD secara nominal masih relatif rendah sehingga mempengaruhi peningkatan daya saing dengan bank konvensional lainnya.
Selain itu, produk dan layanan yang ditawarkan BPD relatif masih konvensional terbatas dan belum mampu memenuhi transaksi keuangan nasabah di daerah, serta kualitas SDM BPD belum mampu bersaing dengan bank konvensional lain di daerah.
“Karena itu, secara keseluruhan saya minta agar BPD Kaltim dapat meningkatkan profesionalismenya, terus meningkatkan kinerja yang lebih baik dan bersaing sehat dengan bank-bank konvensional lainnya. OJK akan mengawal program transformasi BPD, sehingga BPD di Indonesia menjadi bank regional yang kuat,” tegas Awang.
Berdasarkan evaluasi OJK, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) membentuk lima kerangka kerja atau workstream untuk BPD yang diharapkan dapat menjadi perhatian BPD Kaltim sejak 2015-2024, yakni Workstream Tranformasi itu meliputi Strategic Group BPD, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Produk dan Pelayanan, Penguatan Corporate Governance dan Manajemen Risiko, serta Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi.
“Ini dapat menjadi perhatian seluruh jajaran BPD Kaltim, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme SDM. Dengan harapan, ke depan BPD mampu turut serta meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat Kaltim, khususnya masyarakat kalangan menengah kebawah,” ujarnya. (jay/sul/hmsprov)
29 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
04 Juli 2017 Jam 10:59:28
Pemerintahan
22 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
13 Juni 2017 Jam 09:41:18
Pemerintahan
13 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
18 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
23 Juli 2022 Jam 01:08:29
Gubernur Kaltim
23 September 2021 Jam 22:45:58
Pemerintahan
25 Juli 2022 Jam 22:10:03
Gubernur Kaltim
24 Januari 2014 Jam 00:00:00
Warga Kaltim Bicara