SAMARINDA - Pemahaman dan kesadaran tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, karena itu perlu pemahaman kembali terhadap empat pilar utama kebangsaan bagi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Memahami kembali empat pilar kebangsaan itu sudah mutlak harus segera dilakukan demi menyelamatkan Bangsa Indonesia dari ancaman perpecahan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Yudha Pranoto di Kantor Kesbangpol Kaltim pada Selasa (9/8).
Menurut dia, empat pilar tersebut yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat pilar tersebut, harus diterapkan secara bersama sebagai wawasan kebangsaan karena apabila hal itu dilaksanakan secara bersama tentu akan meredam berkembangnya pemahaman yang menonjolkan sikap primordialisme sempit dengan lebih mengedepankan rasa kesukuan dan kedaerahan.
"Pemahaman cara pandang yang sama itu nantinya diorientasikan untuk memperkokoh dan menjaga persatuan serta meningkatkan kesejahteraan, ketahanan bangsa yang bersifat melindungi segenap bangsa," katanya.
Mengenai tantangan yang dihadapi generasi sekarang dalam kehidupan berbagsa dan bernegara, Yudha menilai bahwa derasnya arus globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kebebasan berdemokrasi serta persaingan bebas menjadi sebab utama menurunnya nilai-nilai kebangsaan tersebut.
"Itu bisa dilihat dari menurunnya rasa toleransi sesama warga negara, menipisnya nasionalisme dan berkurangnya semangat bela negara di kalangan masyarakat saat ini yang berakibat pada tingkat pelanggaran terhadap hukum menjadi tinggi dan penegakannya semakin rendah," katanya.
Karena itu, revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan tersebut menjadi penting untuk merubah sikap, moral dan etika segenap komponen bangsa agar lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.
"Dalam penerapannya, nilai-nilai kebangsaan itu juga harus menyentuh kalangan elit politik, birokrat, TNI dan Polri, lembaga pendidikan, diplomat dan seluruh elemen masyarakat lainnya," kata Yudha. rus/es/humasprov).
09 Desember 2020 Jam 14:12:28
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
05 Desember 2020 Jam 19:08:25
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
09 Oktober 2020 Jam 00:21:01
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
24 September 2016 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
22 September 2017 Jam 12:24:54
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
08 Mei 2018 Jam 23:44:27
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
17 Juni 2021 Jam 21:34:30
Berita Acara
05 Desember 2019 Jam 08:40:28
Pemerintahan
10 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
14 Juni 2021 Jam 20:42:37
Kunjungan Kerja