KUDUS – Hari kedua Gathering Kewirausahaan 2016 yang digagas Unit Pelaksana Tehnis Dinas Pengembangan Produktivitas Daerah (UPTD) Disnakertrans Kaltim memilih Kota Kudus sebagai daerah tujuan. Pilihan yang sangat tepat, karena di kota ini terdapat contoh sukses kewirausahaan yang sangat layak diteladani, yakni Mubarok Food Cipta Delicia.
Mubarok Food Cipta Delicia adalah perusahaan keluarga yang sukses menembus pasar dunia dengan makanan khas Indonesia, setelah secara berkelanjutan mereka mendapat pembinaan dari Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BPPTK) Provinsi Jawa Tengah.
Keseriusan mereka menerapkan konsep produktivitas 5S atau 5R (seiri/ringkas, seiton/rapi, seiso/resik (bersih), seiketsu/rawat dan shitsuke/rajin membuat mereka menjadi perusahaan yang lebih sukses dan maju.
“Perusahaan kami menjadi lebih baik dan terus membaik setelah pada 2010 lalu kami mengenal dan mendapat pembinaan dari BPPTK hingga saat ini. Konsep 5S atau 5R sangat serius kami terapkan, selain penerapan sistem score ILO,” kata Komisaris Mubarok Food Cipta Delicia, Muhammad Mufidz saat menerima kunjungan 30 wirausahawan pemula asal Kaltim, Rabu (24/2).
Guna memberi keyakinan kepada para wirausahawan pemula asal Kaltim, Muhammad Mufidz menegaskan, yang terpenting adalah kemauan untuk terus berusaha dan terus mencoba melakukan yang terbaik. Tidak mudah putus asa, terus berinovasi dan memperluas jaringan.
“Saya sependapat dengan petuah China, kalau anda tidak bisa senyum, maka sebaiknya tidak usah buka warung. Teruslah bekerja dan berusaha, selanjutnya tinggal berdoa. Doa ini juga tidak boleh ditinggalkan. Kita juga perlu dukungan dan doa dari orang-orang di sekitar kita,” kata Mufidz, memberi nasehat.
Mubarok Food adalah perusahaan keluarga yang saat ini sudah dikelola oleh generasi ketiga. Generasi pertama perusahaan yang membuat berbagai produk olahan jenang atau dodol Kudus ini (H Mabruri), memulai usaha pada 1910.
Generasi kedua dilakukan di era 1940 hingga 1992. Sedangkan generasi ketiga melakukan pengelolaan sejak 1992 hingga sekarang. Berbagai prestasi nasional sudah diraih, diantaranya adalah penghargaan Paramakarya dari Presiden. Mubarok Food juga menjadi langganan wakil Indonesia di berbagai even pameran dunia.
Kiat sukses lain yang dipaparkan Muhammad Mufidz dalam pengelolaan perusahaan yang mempekerjakan tidak kurang dari 200 karyawan itu adalah bagaimana agar semua komponen perusahaan mulai top manajemen hingga level terbawah memahami dan melaksanakan tugas seirama dengan visi dan misi perusahaan.
“Apa visi kami? Visi kami adalah menjadikan produk makanan khas Indonesia berkelas dunia. Ini yang harus dipahami semua komponen perusahaan, tanpa terkecuali. Semua juga harus membubuhkan tandatangan komitmen. Jadi kami tinggal mengingatkan, kalau ada karyawan yang salah atau kurang tepat,” jelas Mufidz.
Para peserta pelatihan nampak sangat antusias dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk bertanya tentang berbagai hal terkait kiat-kiat sukses dan teknik menyelesaikan permasalahan yang sudah pasti akan datang.
Ada yang bertanya tentang permodalan perusahaan, kemudian hambatan persaingan pasa yang kian sengit hingga bagaimana perusahaan dapat terus menjaga kualitas produk termasuk menjaga kualitas bahan baku.
Soal permodalan, Mufidz memberi jawaban, bahwa satu usaha yang akan terus beranjak besar dan maju, sudah pasti tidak akan bisa lepas dengan perbankan. Perusahaan yang bergerak maju harus juga familiar dengan urusan perbankan. Karena itu, jaringan dan hubungan yang baik juga harus dibangun dengan perbankan, khususnya untuk mendukung pengembangan usaha.
Tentang persaingan, menurut Mufidz hal itu jelas tidak mungkin dihindari. Tetapi perusahaan harus mampu menjaga kualitas produk dan terus melakukan inovasi dan terobosan agar produk-produk mereka bisa diterima pasar.
Misalnya, dengan membuat varian produk yang merupakan hasil kolaborasi makanan yang diminati masyarakat seperti coklat, kurma dan brownis yang dipadukan dengan kenikmatan jenang atau dodol.
Sementara untuk menjaga kualitas produk, terutama kualitas bahan baku, Mufidz menjelaskan bahwa untuk produk yang berkualitas maka bahan baku pun harus berkualitas. Karena itu, terlebih dulu mereka sudah harus membuat spesifikasi bahan yang diinginkan. Semua pemasok harus memenuhi spesifikasi tersebut.
“Kami juga bertindak tegas, jika ada pemasok bahan yang berbuat curang. Mereka akan langsung kami backlist,” tegas Mufidz.
Pasar produk Mobarok Food di Indonesia menyebar di sekitar Jawa, Bali, Sumatera, beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan pasar luar negeri diantaranya, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Thailand, Tiongkok dan Arab Saudi serta beberapa Negara Timur Tengah.
Mereka juga sukses menjalin kerjasama dengan salah satu maskapai penerbangan nasional dan internasional untuk melayani penyiapan makanan ringan (snack) dalam rute penerbangan nasional dan internasional.
Selain melakukan kunjungan ke Kudus, rombongan juga bergerak ke Kota Ungaran, tepatnya di Tahu Baxo Ibu Pudji Usaha resto yang satu ini juga tidak kalah berhasil. Produk tahu baxo ini bahkan banyak ditiru masyarakat Ungaran dan sekitarnya. Belakangan, tahu baxo bahkan menjadi ikon baru Kota Ungaran, sebagai Ibukota Kabupaten Semarang.
Pudjianto, sang pemilik resto adalah mantan pegawai negeri sipil yang memutuskan memilih fokus menekuni profesi sebagai pengusaha kuliner, meski berkali-kali mengalami kegagalan.
“Saat anda sudah memilih menjadi pengusaha, anda harus yakin. Jatuh bangun itu biasa. Pada saatnya, sukses akan bisa anda capai. Harus kerja keras dan buat perhitungan yang matang. Ingat, keuangan perusahaan dan keuangan rumah jangan dicampur aduk. Jangan lupa berdoa. Insya Allah anda juga akan sukses,” kata Pudjianto.
Kepala UPTD PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty yang memimpin kunjungan ini mengaku sangat puas karena peserta selalu aktif bertanya dan serius mendengarkan penjelasan dari contoh-contoh sukses yang dikunjungi.
“Inilah manfaat gathering kewirausahaan ini. Akan lebih baik mereka mendengar dan melihat langsung, daripada hanya kami yang menceritakan sukses orang lain kepada mereka. Selain menambah ilmu dari pengalaman pengusaha yang sukses, mudah-mudahan ini juga akan menambah motivasi para wirausahawan kita. Mereka harus bisa mengambil manfaat besar dari kunjungan ini,” kata Hetty. (sul/es/humasprov) .
17 Oktober 2021 Jam 06:42:51
Kewirausahaan
15 April 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
08 Maret 2014 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
09 September 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
08 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
11 November 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
31 Desember 2014 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
05 Juni 2019 Jam 17:24:20
Perhubungan
24 September 2017 Jam 22:48:20
Lingkungan Hidup
15 Januari 2014 Jam 00:00:00
Warga Kaltim Bicara
19 Juni 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral