Kalimantan Timur
Jangan Bangga Makan Buah Impor

Jangan Bangga Makan Buah Impor
  
  SAMARINDA - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim mengatakan, masyarakat  harus lebih berhati-hati saat mengonsumsi buah, khususnya buah impor. Pasalnya, ada indikasi buah-buahan tersebut dilapisi lilin agar lebih tahan lama.  

"Jangan bangga dulu karena bisa mengkonsumsi buah impor. Buah impor itu umumnya sudah lama dan tidak sehat. Kewaspadaan dan ketelitian diperlukan,  karena ada indikasi buah-buah tersebut sudah dilapisi lilin.  Ironisnya buah berlapis lilin itu ditemukan pada buah impor," kata Ibrahim, belum lama ini.

Ibrahim menjelaskan, usia penyimpanan buah impor umumnya dua tahun dan yang paling muda adalah enam bulan. Agar buah tahan di suhu dingin, tidak kering dan tidak keriput, maka kulit buah dilapisi lilin.  

Riset para ahli menyebutkan, orang yang mengonsumsi pangan yang mengandung residu pestisida, walaupun dalam kandungan yang rendah tenyata mampu menyebabkan demaskulinisasi yang akan mengganggu perkembangan organ reproduksi. 

"Dampak buruk lainnya adalah mengganggu perkembangan mental anak. Makanya, jangan keburu bangga kalau bisa menikmati buah impor. Teliti dulu sebelum membeli," tegas Ibrahim.

Ibrahim mengajak masyarakat agar lebih mencintai produk dalam negeri (lokal). Kebanggaan terhadap konsumsi buah impor akan mengakibatkan selamanya buah lokal tidak akan mampu menguasai pasar nasional.

Beberapa waktu terakhir, Ibrahim melihat kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal cenderung meningkat. Salah satunya terlihat dari konsumsi buah naga yang banyak di jual di sepanjang Jalan Seokarno-Hatta. Luas tanam buah naga di kawasan itu kini mencapai 400 hektar.  Kesadaran seperti ini secara langsung akan membantu menekan masuknya buah-buah impor.  (sar/sul/es/hmsprov)

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak memberi contoh agar masyarakat Kaltim lebih menyukai buah lokal dibanding buah impor. Strategi menyejahterakan para petani lokal. (dok/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation