Kalimantan Timur
Kader Gerakan Kerja Pakai Otak Jangan Otot


 

SAMARINDA - Menyukseskan program pembangunan daerah, diharapkan seluruh kader gerakan kepemudaan di Kaltim, terkhusus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Samarinda dapat melaksanakan gerakan atau bekerja dengan otak bukan dengan otot. Misal, menyampaikan aspirasi bukan dengan kekuatan otot tetapi dengan otak alias dengan cara-cara komunikasi yang santun serta berkoordinasi dengan pemerintah.

Hal ini disampaikan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat menghadiri pelantikan pengurus DPC GMNI Kota Samarinda periode 2016-2018 dan Dialog Kebangsaan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Minggu (4/9).

Awang mengatakan gerakan pemuda khususnya kader GMNI harus sejalan dengan pemerintah, sehingga GMNI bisa turut berperan membangun daerah ini, melalui pemikiran-pemikiran yang cerdas, bukan hanya demo di depan kantor-kantor pemerintah.

“Ketika saya masih aktif di GMNI, gerakan kami bukan menggunakan otot tetapi otak. Dengan cara memberikan saran dan solusi kepada pemerintah, agar perkembangan pembangunan di daerah maupun Negara semakin baik. Namun, jika saat ini pemuda khususnya anggota GMNI menyampaikan aspirasi dengan demo apalagi anarkis, maka bukan solusi yang diterima malah sakit yang diterima, karena harus berhadapan dengan aparat keamanan,” kata Gubernur.  

Melalui pemikiran yang cerdas, diharapkan gerakan pemuda dapat menjadi bagian dari pemerintah, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dalam membangun daerah semakin baik. Apalagi saat ini pemuda dituntut memiliki karakter bangsa atau memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa.

Karena itu, pemuda saat ini diharapkan dapat mencontoh gerakan pemuda terdahulu yang telah  banyak berkiprah untuk bangsa. Terutama dari kader-kader GMNI saat ini, diharapkan selalu berkoordinasi dengan alumni GMNI yang telah tersebar di daerah maupun di tingkat nasional, baik dalam bidang pemerintahan maupun politik.

“Pemuda terdahulu memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa, khususnya kader GMNI. Diharapkan, nasionalisme ini pun dapat tertanam oleh kader-kader gerakan pemuda saat ini, sehingga dapat melindungi bangsa menuju kesejahteraan yang lebih baik. Contoh, jika kader GMNI ada di DPR jadilah anggota dewan yang baik, di birokrat dapat menjadi birokrat yang melayani masyarakat, di penegak hukum jadilah penegak hukum yang benar, sehingga bangsa ini merasa aman dan nyaman,” jelasnya. (jay/sul/humasprov)

Berita Terkait
LENSA KALTIM MAJU
LENSA KALTIM MAJU

07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Sosial

Gubernur Minta Evaluasi
Gubernur Minta Evaluasi

29 Juni 2013 Jam 00:00:00
Sosial

Semua Pejabat Diminta Hadir
Semua Pejabat Diminta Hadir

30 September 2014 Jam 00:00:00
Sosial

Government Public Relation