Destinasi Wisata Baru di Kota Bontang
BONTANG - Setelah Kabupaten Kutai Timur, tim juri dari Dinas Pariwisata Kaltim menyambangi Kota Bontang. Tim juri Panji Pariwisata dipimpin Prof. Soediran didampingi anggota Prof. Syarifah Hudayah dan M. Fauzan Noor diterima Kapala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bontang Dra Hj Yuliatinur didampingi Sekretaris Disbudpar Bontang Wilson Sitorus, Kabid Kebudayaan Heriansyah dan Kabid Pariwisata H Jayadi Pulung.
Hj Yuliatinur memaparkan, selain beberapa obyek wisata yang ada, sekarang ini Bontang juga memiliki kawasan konservasi hutan mangrove di komplek perumahan PKT Bukit Sekatup Damai yang dikelola oleh perorangan dengan memanfaatkan lahan yang berada di pinggir pantai menjadi kawasan wisata.
"Kawasan ini merupakan objek wisata baru dan belum resmi dibuka. Walaupun masih dalam tahap pembangunan, namun sudah banyak pengunjung yang masuk dan menikmati kawasan wisata ini, baik dari Bontang maupun dari luar Bontang," kata Yuliatinur, Sabtu (26/11) lalu.
Dijelaskan, kawasan konservasi hutan mangrove memiliki luas kurang lebih 8 hektare. Adapun fasilitas yang sudah ada antara lain restoran, gazebo dan perahu-perahu yang disewakan untuk pengunjung agar bisa mengelilingi kawasan wisata tersebut.
"Kawasan konservasi hutan mangrove ini merupakan destinasi wisata baru yang saat ini sedang menjadi favorit warga Bontang meski belum masuk dalam program promosi wisata Bontang," ujarnya.
Tim juri provinsi berkesempatan mengunjungi Bontang Kuala yakni kawasan wisata di daerah pesisir yang memiliki kehidupan tradisi yang unik, dimana lingkungan tempat mereka tinggal berada di atas jembatan ulin yang sebagian besar dihuni para nelayan.
Saat tim melakukan penilaian, secara bersamaan sedang berlangsung acara Pesta Laut yang digelar selama 1 minggu sehingga banyak sekali wisatawan yang datang. Banyak sekali acara yang digelar saat itu, seperti festival tari khas daerah pesisir dan pedalaman serta upacara tradisonal daerah.
Di lokasi wisata tersebut banyak terdapat cafe yang menyajikan kuliner khas ikan bawis yang merupakan kuliner khas yang sudah terkenal dan sudah pernah masuk ke Istana Negara. Terbaru adalah pemecahan rekor MURI dengan memasak Gammi Bawis sebanyak 2.000 ekor pada 11 Oktober 2015 lalu.
Selain menyampaikan potensi-potensi kepariwisataan Kota Bontang, Hj Yuliatinur juga menyampaikan permasalahan terkait belum disetujuinya Perda tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda) oleh DPRD Kota Bontang yang merupakan perencanaan pembangunan pariwisata Bontang secara keseluruhan.
"Hal ini merupakan amanat Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009, sehingga wajib dimiliki sebagai perangkat hukum di daerah," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bontang mengajak tim penilai panji untuk melihat Kelurahan Kanaan yang merupakan komunitas etnis Toraja. Di sini terdapat 3 buah miniature arsitek adat Toraja serta sebuah rumah besar dilengkapi dengan halaman yang luas.
"Ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Bontang terhadap kebudayaan yang ada di Kota Bontang. Rencananya Pemkot juga akan membangun rumah-rumah adat suku lain yang mewarnai kehidupan Bhineka Tunggal Ika di Bontang," jelas Yuliatinur. (mar/sul/humasprov)
//Foto : Kawasan konservasi hutan mangrove Bukit Sekatup Damai merupakan merupakan salah satu destinasi wisata baru di Kota Bontang. (ist)
28 September 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
23 Januari 2020 Jam 08:50:23
Kebudayaan dan Pariwisata
24 September 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
19 Mei 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
13 Januari 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
07 September 2017 Jam 13:05:39
Kebudayaan dan Pariwisata
26 Maret 2023 Jam 14:43:18
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:38:50
Pembangunan
26 Maret 2023 Jam 14:31:54
Gubernur Kaltim
26 Maret 2023 Jam 14:19:03
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:03:12
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
14 Maret 2019 Jam 19:19:17
Kesehatan
01 September 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
16 April 2018 Jam 21:09:48
Lingkungan Hidup
03 Desember 2020 Jam 13:01:37
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
19 Desember 2019 Jam 22:21:48
Pembangunan