SAMARINDA - Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim HM Mukmin Faisyal HP menegaskan rencana pembangunan rel kereta api penumpang yang merupakan program Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat, sebagai wujud dukungan pemerintah untuk menyediakan transportasi alternatif bagi masyarakat di daerah.
Pembangunan tersebut dinilai tidak akan mengganggu proses pembangunan rel kereta api yang sebelumnya dilakukan dilakukan investor dari Uni Emirat Arab (UEA) Ras Al Khaimah dan perusahaan patungan Rusia-Indonesia, yakni PT Kereta Api Borneo (KAB).
“Bahkan kunjungan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ke Rusia saat ini adalah bagian dari rangkaian untuk terus menjalin komunikasi lebih lanjut tentang pembangunan rel kereta api tersebut. Saya yakin dan percaya dengan pembangunan tersebut akan menjadi transportasi alternatif bagi masyarakat di daerah ini,” kata Mukmin Faisyal di Samarinda akhir pekan lalu.
Apa yang dilakukan Gubernur Kaltim ke Rusia untuk menindaklanjuti proses pembangunan rel kereta api tersebut agar lebih baik. Selain itu, adanya keinginan Pemerintah Pusat untuk membangunan rel kereta api penumpang diharapkan mampu memudahkan akses transportasi masyarakat antardaerah di Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Kita ketahui pembangunan ini akan dimulai dari Kecamatan Tanjung di Kabupaten Paser. Kemudian dilanjutkan ke PPU, Balikpapan, Samarinda hingga ke Maloy Sangatta. Dari Samarinda juga akan menghubungkan ke Kutai Kartanegara hingga ke Kutai Barat. Itu rencana pembangunannya. Semoga ini dapat terwujud, sehingga akses transportasi di Kaltim semakin bervariasi,” jelasnya.
Menurut dia, apa yang diberikan pemerintah pusat adalah bagian dari perjuangan yang telah dilakukan saat ini, yaitu tuntutan otonomi khusus (otsus). Mukmin mengaku bangga, karena sebelum tuntutan tersebut disampaikan, pemerintah pusat lebih dulu berencana untuk membangun sarana infrastruktur yang lebih baik di daerah ini.
“Kita patut bersyukur karena pembangunan ini sepenuhnya menggunakan biaya APBN. Mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunannya semua dilakukan pemerintah pusat yang rencananya dimulai tahun ini,” jelasnya.(jay/sul/es/adv).
////Foto: HM Mukmin Faisyal
04 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 Februari 2018 Jam 19:37:23
Pembangunan
01 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
18 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
01 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
25 Maret 2018 Jam 18:56:42
Pembangunan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
30 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
30 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
13 Januari 2022 Jam 09:36:18
Berita Acara
31 Juli 2021 Jam 20:55:43
Kesehatan
02 Juni 2016 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga