Kalimantan Timur
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2016

Stok Sembako Aman dan Mencukupi

SAMARINDA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2016, stok atau ketersediaan kebutuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di wilayah Kaltim masih mencukupi sampai tiga bulan kedepan. 

Penegasan tersebut disampaikan Kapala Bidang Perdagangan Dalam Negeri  H Muhammad Yunus, didampingi Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kaltim,  Piana, di Samarinda, Selasa (22/12).

Djelaskan untuk beras Bulog stok yang ada mencapai 3.995 ton, sementara beras non Bulog mencapai 57.920 ton sedangkan estimasi kebutuhan 35.824 ton. Gula pasir 7.425 ton, estimasi kebutuhan 5.352 ton. Stok minyak goreng mencapai 6.254 ton, estimasi kebutuhan hanya 4.025 ton, begitu pula untuk tepung terigu stok 6.182 ton, estimasi kebutuhan 4.097 ton.

"Daging ayam  stok yang ada mencapai 3.491 ton sementara estimasi hanya 1.059 ton, begitu juga untuk daging sapi stok 2.115 ton dengan estimasi kebutuhan 716 ton, telur ayam stok  mencapai 4.278 ton, estimasi kenbutuhan hanya 1.613 ton," kata Muhammad Yunus.

Ketersediaan sayur-mayur berupa  cabe,  stok di Samarinda sampai minggu II Desember 2015 di tiga  pasar yaitu Pasar Segiri, Sungai Dama dan Pasar Kedondong sebanyak 107,36 ton.  Begitu pula stok bawang merah  mencapai 134.00 ton,  untuk komoditi cabe dan bawang merah sebagian besar didatangkan dari Sulawesai  dan Jawa Timur seminggu dua kali.    

Diakui dari komoditi tersebut memang ada yang mengalami kenaikan harga, yakni bawang merah dari harga Rp31.300 naik menjadi Rp37.000 perkilogram, bawang putih dari Rp24.650 naik menjadi Rp28.000 perkilogram.

 Cabe merah besar dari Rp31.650 naik jadi Rp30.000 perkilogram, cabe keriting dari Rp36.650 naik menjadi Rp38.300 perkilogram, cabe biasa/tiung dari Rp41.300 naik menjadi Rp45.650 perkilogram. Begitu pula daging ayam broiler dari Rp45.000 naik menjadi Rp46.000 perekor.

"Kenaikan kebutuhan tersebut bukan berarti stok kosong, tetapi itu merupakan dampak dari banyaknya permintaan masyarakat, apalagi menjelang perayaan Natal dan tahun baru," ujarnya.

Muhammad Yunus mengakui kenaikan harga kebutuhan di pasat sudah biasa dan kenaikannya pun tidak begitu signifikan, tetapi sudah biasa apalagi menjelang peringatan hari besar keagamaan, yakni Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha maupun Perayaan Natal.

"Biasanya kenaikan harga kebutuhan tersebut tidak berlangsung lama, setelah perayaan hari besar keagamaan selesai, harga akan normal kembali," kata Muhammad Yunus.

Selainn itu, Piana menambahkan, menjelang perayaan Natal dan Tahu Baru 2016, pihaknya sudah melakukan pasar murah di Halaman Gereja Kibait Samarinda Seberang, hal itu dilakukan guna membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam perayaan Natal.

"Selain itu, kita juga sudah melaksanakan instruksi Kementerian Perdagangan terkait peningkatan pengawasan barang/makanan dalam menghadapi perayaan Natal tahun ini," kata Piana. (mar/es/humasprov). 

Foto: Menjelang perayaan hari besar keagamaan, Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak melakukan peninjauan ke sejumlah pasar untuk melihat langsung kondisi harga kebutuhan pokok. (dok/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation