Pariwisata Kutai Timur Terus Menggeliat
SANGATTA - Pembangunan pariwisata di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menggeliat. Hal itu ditunjang dengan pengelolaan dan pembangunan sarana dan prasana obyek wisata yang sudah bagus, sehingga menarik pengunjung untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata yang tersebar di 18 kecamatan.
Kabupaten Kutim selain memiliki obyek wisata alam juga memiliki obyek wisata budaya, dimana di kabupaten ini terdapat beragam etnis yang hidup rukun dan berdampingan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya rumah khas daerah persis di belakang Kantor Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kutim, yakni ada rumah adat Banjar, Kutai, Bugis, Toraja, Jawa dan Flores. Masing-masing menunjukan ciri khas berbeda. Rumah adat itu terbuat dari bahan kayu ulin.
Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kabupaten Kutim Imransyah saat menerima kunjungan tim juri Panji Pariwisata yang dipimpin Prof. Soediran didampingi anggota Prof. Syarifah Hudayah dan M. Fauzan Noor berkesempatan memaparkan potensi-potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Kutim.
Menurut Imransyah, kondisi akses menuju Sangatta sudah bagus, begitu juga menuju obyek wisata terus dibangun. Bahkan dukungan dari perusahaan swasta terutama KPC sangat baik dan mampu bersinergi membangun kepariwisataan di Kutim misalnya wisata hewani yakni Pemeliharaan Sapi Terpadu (Pesat) dengan program pengembangbiakan sapi, pembibitan serta sapi perah.
"Selain itu ada obyek wisata Telaga Batu Arang yakni wisata air yang merupakan sebuah danau dengan terdapat beragam ikan, keramba serta perahu kapal wisata. Kedepan diharapan menjadi destinasi wisata pada waktu hari libur baik wisatawan dari dalam maupun luar Sangatta. Kedua tempat tersebut merupakan bekas lokasi tambang yang diberdayakan," papar Imransyah, Rabu (25/11).
Dikatakan, untuk daya tarik wisata budaya, pengunjung dapat menyaksikan festival budaya Lomplai pada setiap bulan Maret di Desa Nehas Liah Bing sebagai upacara syukuran setelah panen berhasil serta wisata budaya lainnya di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng.
Selain itu, lanjut Imransyah, Kutim juga memiliki obyek wisata alam seperti Hutan Lindung Wehea di Muara Wahau yang terkenal sebagai pusat penelitian hutan tropis, juga terdapat Gua Karst di Kecamatan Kaubun yang diusulkan kepada UNESCO untuk menjadi situs peninggalan bersejarah. Berupa bekas tapak tangan pada dinding-dinding gua tersebut yang sudah ada sejak lama.
"Selain itu Kutim juga memiliki obyek seperti Pantai Teluk Lombok, Pantai Kenyamukan, Pantai Birah-birahan, Teluk Perancis, Taman Nasional Kutai, Aquatiq, Taman Nasional Kutai Mentoko, wisata tambang dan wisata religi di Bukit Pelangi," kata Imransyah.
Tim juri juga berkesempatan menyambangi folder/canal yang juga menjadi wisata air buatan yang berada di tengah kota. Keberadaan tempat tersebut oleh masyarakat sekitar dimanfaatkan untuk area sajian kuliner bagi para wisatawan yang datang hampir setiap hari, terutama pada hari-hari libur.
Menurut Soediran, tempat wisata ini perlu penanganan lebih baik dan profesional agar mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) karena selain tempatnya yang strategis juga terdapat lintasan track untuk joging, bersepeda, arena bermain mobil, kapal serta pesawat yang memakai remote control," kata Soediran. (mar/sul/hmsprov)
Teks poto: Tim juri Panji Pariwisata menikmati keindahan salah satu pantai yang ada di Kabupaten Kutai Timur. (ist/adv)
22 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
30 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
01 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
21 Juni 2019 Jam 22:04:10
Pembangunan
27 Desember 2017 Jam 08:51:11
Pembangunan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
27 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
28 Agustus 2020 Jam 08:52:02
Kerjasama Pemerintahan
30 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa