Pelajar Kaltim Sudah Go Internasional
SAMARINDA - Sumber daya manusia (SDM) di Kaltim mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Prestasi yang dicapai pelajar Kaltim jauh lebih baik dari provinsi lain, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Contohnya, pelajar SMA Negeri 10 Samarinda Gheby Vadhila Isnainy, Gracecika Marthgareth Harianja dan Muhammad Surya Madani yang meraih Juara 1 Tingkat Internasional Lomba Spontaneus Crisis Challengge di Sekolah Menengah Kebangsaan, Sri Aman, Selangor Malaysia dalam event Sri Aman Enviromental Youth Ledership Summit (SAEYLS) 2015.
Prestasi lainnya juga diraih Triana Pangestu Utami pelajar SMAN 4 Berau dalam Olimpiade Astronomi tingkat internasional di Korea. Triana meraih medali emas 2009 dan Richard Wellianto SMAN 4 Berau dalam World Matematic Team Championship tingkat internasional di Beijing, meraih perunggu pada 2011.
“Jika melihat hasil beberapa prestasi tersebut, pelajar di Kaltim tidak kalah kualitasnya dengan pelajar provinsi lain. Bahkan mereka mampu bersaing di tingkat internasional. Ini sangat membanggakan Kaltim dan Indonesia,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (25/5).
Menurut Musyahrim, kualitas pendidikan di Kaltim saat ini sudah merata. Alasannya, ukuran peningkatan prestasi pendidikan di Kaltim bukan hanya dicapai pelajar di kota tetapi sudah di tingkat kabupaten.
Menurut dia, capaian tersebut menandakan pembangunan pendidikan di Kaltim yang dilakukan Pemprov Kaltim selama kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Wagub Farid Wadjdy (2008-2013) maupun Wagub Mukmin Faisyal semakin baik.
“Artinya, pengembangan pendidikan di Kaltim tidak ada perbedaan, baik sekolah negeri maupun swasta, kabupaten maupun kota. Semua ditujukan untuk peningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah,” jelasnya.
Sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM di daerah, setiap sekolah negeri di Kaltim sudah tidak ada pungutan. Karena, biaya operasional sekolah telah dialokasikan melalui bantuan operasional sekolah daerah (Bosda). Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
“Yang jelas, untuk operasional sekolah sudah tidak ada masalah. Tetapi, itu untuk sekolah negeri. Sementara, sekolah swasta dipersilahkan untuk memungut biaya, jika memang tidak menerima Bosda dan sesuai kesepakatan bersama komite sekolah,” jelasnya. (jay/sul/es/hmsprov).
22 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
23 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
09 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
21 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 September 2019 Jam 20:29:41
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
07 Januari 2023 Jam 09:06:20
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2019 Jam 21:53:01
Siaran Pers