Kalimantan Timur
Pemerintah Fokus Program Pengentasan Kemiskinan


SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP menegaskan Pemerintah Provinsi Kaltim fokus pada kegiatan dan upaya pengentasan kemiskinan. 

Terbukti, data BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2015 tercatat 212.890 orang, kemudian survei pada September turun menjadi 209.990 orang.

“Berarti dalam enam bulan berkurang 2.900 orang atau terjadi penurunan sekitar 0,13 persen,” sebut Mukmin Faisyal.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret sebanyak 86.820 orang, namun hasil survei September turun menjadi 80.820 orang. Berarti lanjut Mukmin, dalam kurun enam bulan jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 6.000 orang.

Akan tetapi Wagub Mukmin mengakui penduduk miskin di kawasan perdesaan justru mengalami kenaikan. Yakni, dari 126.060 orang pada Maret menjadi 129.160 orang pada September atau terdapat pertambahan sebanyak 3.100 orang.

Kondisi tersebut ujarnya, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk segera membuat kebijakan dan program yang lebih pro rakyat.

Menurut Mukmin, sudah saatnya pemerintah membuat banyak terobosan dan beralih mengembangkan sektor-sektor lain yang lebih potensial untuk membuka lapangan pekerjaan baru selain sektor pertambangan dan migas.

Misalnya, pemanfaatan sumber daya alam yang sifatnya renewable resources (dapat diperbaharui). Antara lain sektor agribisnis, selain terus berupaya menggalakkan peran koperasi dan UMKM.

“Pemprov terus membuka peluang penanaman modal, baik investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA),  selain mendukung kinerja UMKM dan koperasi,” jelasnya.

Upaya lain yang dilakukan adalah mendorong semakin banyaknya pelaku usaha atau wirausahawan baru yang penuh semangat dengan mengembangkan usaha yang inovatif, andal dan berkualitas.

Mukmin mengakui penanaman modal dan peluang dunia usaha yang bisa digarap UMKM dan koperasi masih terbuka lebar.

Apalagi  ujarnya, Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat besar selain hutan, tambang dan migas. Terdapat sektor agribisnis, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, sektor perdagangan, jasa dan pariwisata.

“Dengan terbukanya lapangan kerja maka diharapkan akan mengurangi tingkat pengangguran dan  jumlah penduduk miskin,” ungkap Mukmin Faisyal. (yans/sul/humasprov

Berita Terkait
Government Public Relation