Bangsa Ini Menjunjung Tinggi Martabat Orang Tua
SAMARINDA - Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) setiap tahun selalu diperingati dan mendapat pehatian secara khusus, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua.
"Kehidupan berbangsa dan bernegara, Bangsa Indonesia selalu menekankan dan merujuk keteladanan pendahulu, sesepuh dan orang-orang tua yang memiliki nilai spiritual dan moralitas tinggi," Kata Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Provinsi Kaltim, yang dirangkai dengan pengukuhan Komisi Dearah Lanjut Usia Kaltim priode 2015-2019 yang dipimpin H Darmansyah. yang berlangusng di Guest House Lamin Etam Samarinda, Selasa (9/6).
Awang mengatakan, pemerintah mempunyai komitmen tinggi terhadap pelayanan sosial lanjut usia. Hal ini tercermin dengan telah diterbitkannya berbagai perangkat peraturan perundang-undangan penanganan lanjut usia yang memadai, sebagai landasan atau pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan pelayanan lanjut usia di Indonesia.
"Perhatian pemerintah terhadap Lansia dengan pelayanan sosial bagi lanjut usia melalui panti sosial, pendampingan dan perawatan di rumah, pelayanan harian dan bantuan sosial langsung melalui Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT)," ujarnya.
Menurut dia, uji coba pelayanan dan perawatan khusus lanjut usia dan bedah rumah Lansia serta dukungan keluarga, adalah merupakan beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah. Namun diakui jumlah yang dilayani masih belum signifikan dibanding dengan jumlah Lansia.
"Kondisi kesehatan dengan akses pelayanan yang sebagian besar belum tersentuh, terbatasnya peluang untuk berpatisipasi dalam kegiatan pembangunan, jaminan sosial di hari tua yang belum pasti, serta lingkungan yang belum ramah bagi Lansia merupakan beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian dan tindakan kita semua," kata Awang Faroek.
Dikatakan, isu meningkatnya penduduk lanjut usia terutama di negara-negara berkembang telah mendunia, sebagaimana proyeksi penduduk dunia menurut PBB yang menunjukan bahwa pada dekade 2005 sampai 2025.
"Penduduk lanjut usia di dunia akan meningkat hingga 77,37 persen, sedangkan peningkatan usia produktif hanya mencapai 20,95 persen," kata Awang.
Ditambahkan, seiring dengan meningkatnya angka usia harapan hidup penduduk Indonesia, laju pertumbuhan penduduk lanjut usia Indonesia akan tumbuh dengan cepat. Pada 1970 jumlah penduduk lanjut usia baru 5,3 juta jiwa (4,48 persen), sedangkan 2010 sudah mencapai 18,04 juta jiwa (9,6 persen). Artinya selama empat dekade terjadi peningkatan empat kali lipat jumlah penduduk Lansia.
"Badan kesehatan dunia WHO memproyeksikan bahwa penduduk Lansia di Indonesia pada 2020 akan mencapai angka 11,34 persen atau tercatat 28,8 juta orang,, sedangkan Balita tinggal 6,9 persen yang menjadikan Indonesia memiliki jumlah penduduk lansia terbesar di dunia," jelasnya.
Indonesia saat ini, kata Awang, termasuk lima besar negara yang berpenduduk lanjut usia terbanyak di dunia, yang tentunya memiliki konsekuensi terhadap besarnya kebutuhan akan pelayanan dan perlindungan sosial bagi lanjut usia.
"Dalam era globalisasi, dengan kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, menjadikan mobilitas penduduk semakin tinggi dan berimplikasi terhadap pola hidup dan kehidupan masyarakat,"tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Awang Faroek, mengajak kepada segenap warga masyarakat Kaltim, untuk terus berupaya sekuat tenaga memberikan peluang kepada Lansia untuk tetap sehat, aktif dalam arti dapat terus berpartisipasi dalam pembangunan dan memperoleh perlindungan sosial di hari tua.
"Peran para lanjut usia tetap penting dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Para lanjut usia adalah tokoh yang dapat berfungsi sebagai pemelihara nilai dan norma sosial serta penjaga rambu-rambu sosial. Para Lanjut Usia adalah juga pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa," kata Awang.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyerahkan bantuan secara simbolis berupa bantuan asistensi sosial lanjut usai terlantar kepada 590 Lansia. Bantuan tambahan gizi kepada 150 Lansia. Bantuan alat bantu kepada 150 Lansia.
Kemudian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) kepada 80 orang, yaitu LKS Panti Bulan Sayang (Paser) 25 orang. LKS Panti Bhakti Abadi dan Panti Lamin Ne' Etam dari Balikpapan masing-masing untuk 30 dan 25 orang. Serta bantuan pendampingan dan perawatan Lansia di lingkungan keluarga bagi 50 orang, melalui Yayasan Harapan Borneo Kota Samarinda. (mar/es/hmsprov).
13 Februari 2018 Jam 21:19:10
Pemerintahan
13 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
05 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
01 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 Agustus 2019 Jam 00:10:59
Pemerintahan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
11 April 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Desember 2018 Jam 23:33:59
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
06 Agustus 2019 Jam 23:54:36
Perencanaan Pembangunan
06 Mei 2023 Jam 20:17:00
Wakil Gubernur Kaltim
20 September 2019 Jam 22:10:47
Kesehatan