SAMARINDA - PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) yang merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerjasama dengan perusahaan asal Amerika PT Thorcon Power siap menginvestasikan dananya untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbahan bakar thorium, limbah hasil pengolahan timah.
"Mereka ingin berinvestasi di Kaltim dengan membangun PLTN berbasis thorium. Mereka sudah mempresentasikannya dan presentasi ini adalah yang keempat kalinya dari perusahaan sebelumnya yang menawarkan membangun PLTN di Kaltim. Sebelumnya, ada perusahaan dari China, Rusia dan Perancis," kata Asisten II Setprov Kaltim Ichwansyah.
Menurutnya, dari empat perusahaan yang ingin berinvestasi hanya PT Inuki yang bekerjasama dengan Thorcon Power yang menawarkan membangun PLTN dengan bahan bakar thorium. Sedangkan, sisanya berbahan bakar uranium.
"Namun, ini masih rencana. Setiap investor kita layani dengan baik. Suatu kebanggaan bagi Kaltim, di saat kita masih mengalami krisis energi, banyak yang menawarkan untuk berinvestasi di Kaltim," katanya.
Diakuinya, bayangan masyarakat terhadap PLTN ini sangat mengkhawatirkan. Apapun jenis bahan bakar yang digunakan tetap sangat merisaukan bagi masyarakat. Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat mau menerima pembangunan PLTN ini.
"Meskipun pengelolaannya bisa diatur dengan aman dan terkendali, tetap diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Lagi pula, terkait rencana pembangunan PLTN untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Kaltim maupun di daerah lainnya tetap menunggu keputusan Presiden Joko Widodo," katanya.
Sementara itu, Dirut PT Inuki Yudi Utomo Imardjoko mengatakan, pembangunan PLTN biasanya menggunakan bahan bakar uranium. Namun, kali ini yang ditawarkannya yakni PLTN dengan menggunakan bahan bakar thorium yang hanya bisa diperoleh dari limbah hasil pengolahan timah.
"Sebenarnya kita sudah biasa dengan menggunakan thorium ini. Seperti kaos lampu petromaks yang sebenarnya terdapat unsur thorium. Nah, kita merencanakan akan membuat yang lebih besar lagi," katanya.
Yudi menambahkan, Kaltim sebagai provinsi yang maju dalam bidang industri sangat membutuhkan energi listrik yang cukup besar. Sehingga, diperlukan teknologi energi yang menguntungkan dan tidak mahal serta lebih murah dari bahan bakar energi listrik lainnya seperti batubara dan gas.
"Dengan thorium akan lebih aman, murah dan bersih. Sementara ini, kami tidak memiliki hambatan untuk pembangunan PLTN. Teknologi sudah siap dan investasinya sudah siap. Hanya satu yang belum yakni keputusan dari Presiden terkait nuklir," katanya. (rus/sul/humasprov
02 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
31 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
10 Juni 2020 Jam 23:53:08
Pemerintahan
22 Agustus 2018 Jam 19:04:42
Pemerintahan
28 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
11 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
19 April 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
13 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
17 November 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
22 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan