Kalimantan Timur
Talkshow dan Workshop UKM Go Global


SAMARINDA  – Produk kerajinan tangan (handicraft) hasil industri rumahan Kaltim yang bernuansa natural terus meningkat,  baik dari segi  kualitas maupun produktivitas. Namun, kemampuan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) tidak diiringi dengan kualitas kemasan.

 

Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Meiliana,  mengatakan banyak produk kerajinan tangan maupun kuliner khas Kaltim  kalah bersaing di pasaran karena kurang menarik bagi konsumen.

Hal itu terungkap pada Talkshow dan Workshop UKM Go Global yang digelar  Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft  Indonesia (ASEPHI) Kaltim di Ruang Heart of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (26/5).

Diakui  kerajinan tangan maupun kuliner khas daerah yang dihasilkan pelaku UKM sangat bagus bahkan berkualitas dan disukai banyak kalangan. “Produk kita cukup bagus bahkan saya rasa mampu bersaing dipasaran. Tapi kelemahannya terletak pada kemasan yang harus ditingkatkan, sehingga menarik konsumen untuk membeli,” kata Meiliana.

Selain itu, saat ini telah berlaku pasar bebas atau era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang wajib disikapi pelaku UKM. Utamanya, meningkatkan kualitas produk dan kemasan agar lebih menarik.

“Kegiatan ini sangat penting terutama dalam menambah wawasan dan pengetahuan para pelaku UKM  kita. Terutama ikut dan mampu bersaing dipasar global,” harap Meiliana.

Sementara Ketua Umum BPD ASEPHI Kaltim Fanti Wahyu Nurfita menyebutkan saat ini lembaganya memiliki anggota mandiri dan eksportir 77 orang,  terdiri atas  pengrajin dan produsen.

“Anggota kami terdiri para pengrajin dan produsen yang  mampu atau mandiri dalam modal usaha dan kinerja serta melakukan kegiatan ekspor produk handicraft ke mancanegara,” ujar Fanti.

Selain masalah permodalan yang menjadi kendala, dia juga menambahkan terkait keterbasan bahan baku apalagi kalau harus mendatangkan dari luar daerah bahkan luar negeri. Pelaku juga kurang konsisten untuk menghasilkan produk.

Kegiatan ini meghadirkan Direktur Bisnis dan Pemasaran LPP-KUKM, Bagus Rahman dan Staf Khusus Menteri Koperasi UMKM,  Samuel Wattimena.(yans/sul/es/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation