Terjadi Penurunan Moral dan Etika Pemuda
SAMARINDA – Krisis mental dan menurunnya moral dan etika pemuda, kian memprihatinkan. Sehingga harus ada upaya bagi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran, sebagai anak bangsa yang berbudaya dengan mengedepankan nilai moral dan etika dalam pergaulan.
“Pemuda sebagai generasi penerus adalah tulang punggung negara di masa depan sekaligus aset bangsa yang potensial dan memiliki kewajiban melanjutkan estafet kepemimpinan. Sebab itu, pemuda harus mandiri dan bertanggungjawab,” kata Kepala Dispora Kaltim H Fachruddin Djaprie saat mewakili Gubernur Kaltim pada Pelatihan Character Building di Samarinda, Senin (19/10).
Guna meningkatkan jiwa dan semangat pemuda agar beriman bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab, Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim menggelar pelatihan yang berkaitan dengan pembangunan karakter (character building).
“Dengan pelatihan ini, diharapan bisa memupuk kesadaran pemuda untuk menngkatkan karakter, terutama jiwa kepemimpinan dan berdaya saing, semangat kewirausahaan dan kepeloporan serta kebangsaan,” katanya.
Membangun karakter bangsa sangat diperlukan untuk mengantisipasi merosotnya moral pemuda yang kian memprihatinkan. Misalnya terkait dengan maraknya tindak kekerasan dan penyalahgunaan Narkoba, tawuran bahkan melakukan tindak kejahatan yang dilakukan oknum pemuda baik di kalangan pelajar maupun mahasiswa.
Fachruddin mengakui generasi muda tidak hanya penting dalam kerangka pemberdayaan pemuda sebagai kelompok potensial dan produktif. Tetapi mampu memberikan kontribusi bahkan terlibat langsung dalam pembangunan di daerah ini.
“Besar harapan kami, agar pelatihan ini mampu mencetak pemuda mandiri di masa kedewasaan usia dan didukung kematangan pikiran dalam mendukung percepatan program pembangunan daerah,” harap Fachruddin.
Sementara itu Kepala Bidang Kewirausahaan dan Industri Olahraga Dwi Wahyuni mengemukakan character building diselenggarakan untuk menyiapkan generasi muda yang berjiwa kepemimpinan serta menumbuhkan kesadaran terhadap pengaruh negatif.
“Kita bertanggungjawab untuk menyiapkan kader-kader pemimpina masa mendatang sekaligus mengkader pemuda sebagai pelatih (instruktur) dalam pelaksanaan pengembangan karakter pemuda Kaltim,” ujar Dwi Wahyuni.
Pendidikan karakter dilaksanakan tiga hari (19-21 Oktober) diikuti 40 pemuda dari organisasi kepemudaan di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Pola pelatihan 48 jam pembelajaran terdiri teori dan praktek (outbond). (yans/sul/es/hmsprov).
///FOTO : Sejumlah peserta pelatihan character building sedang mengikuti latihan fisik outbond.(masdiansyah/humasprov kaltim)
01 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
24 April 2019 Jam 23:07:20
Pembangunan
28 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
03 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
31 Juli 2013 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
19 September 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
10 September 2018 Jam 18:30:19
Kependudukan dan Catatan Sipil
23 Januari 2018 Jam 21:00:25
Even Olahraga