Ibrahim: Kebutuhan Pangan akan Dapat Diatasi
SAMARINDA – Program transmigrasi di Kaltim mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (PTP) Kaltim H Ibrahim.
Dukungan program transmigrasi tersebut sangat tepat yang tujuannya untuk memenuhi kekurangan populasi petani dalam mendukung pengembangan sektor pertanian Kaltim.
"Saya sangat mendukung dan berharap pemerintah tetap bisa melanjutkan program transmigrasi. Kami mencetak sawah di suatu tempat namun penduduknya kurang, sementara jumah petani di Kaltim terus berkurang setiap tahunnya," kata Ibrahim, pekan lalu.
Ibrahim berharap program transmigrasi bisa meningkatkan jumlah petani dengan luasnya wilayah Kaltim. Gilirannya dalam waktu tidak lama pemenuhan kebutuhan pangan Kaltim bisa dipenuhi secara lokal, kecuali dari beberapa hal yang memang harus didatangkan dari daerah lain.
Menurutnya, program transmigrasi yang telah berkembang sejak tahun 70 an di Kaltim menunjukkan keberhasilan mengembangkan sektor pertanian. Salah satu yang maju adalah daerah transmigrasi seperti di Jonggon, Sebulu dan sebagainya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, serta beberapa daerah lainnya.
Meski begitu, Ibrahim membantah jika berkurangnya populasi petani karena luas tanah berkurang, tapi karena tidak ada regenerasi petani dari petani muda. Di samping Kaltim memang sedang menuju pertanian yang maju berbasis mekanisasi.
"Makanya kekurangan petani kami ganti dengan mekanisasi,” tandasnya.
Ke depan, program tranmigrasi diharapkan tidak hanya sekedar pengembangan satu komoditi, tapi dikembangkan secara terpadu dengan komoditi lain. Sebagai contoh daerah di Kabupaten Paser berpotensi sebagai penghasil pertanian arti luas. Petani setempat selain menanam padi, juga menanam jeruk dikelola dengan kawasan usaha agrobisnis terpadu.
"Makanya petani diimbau jangan hanya menanam padi tapi juga tanam buah-buahan. Nanti kita (Dinas PTP) membuat saluran airnya sebagai penunjang. Paling tidak ada pendapatan harian petani, mingguan, bahkan bulanan sampai tahunan,” ajaknya.
Dengan kata lain petani memiliki penghasilan tambahan dari pengembagan komoditi lain. Untuk komoditi yang mudah dikembangkan seperti jeruk, petani bisa memperoleh penghasilan tambahan bagi para petani.(mar/hmsprov)
11 Juli 2019 Jam 08:40:28
Pemerintahan
28 April 2019 Jam 21:51:25
Pemerintahan
08 Januari 2020 Jam 21:20:24
Pemerintahan
29 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
14 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
21 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
29 Maret 2023 Jam 23:06:31
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:04:05
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 18:54:37
Program Pemerintah
29 Maret 2023 Jam 18:51:08
Wakil Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 14:18:46
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
02 April 2020 Jam 09:17:28
Berita Acara
30 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 November 2016 Jam 00:00:00
Perhelatan Nasional
05 Juni 2019 Jam 17:26:45
Kegiatan Silaturahmi
31 Desember 2018 Jam 17:45:22
Kegiatan Silaturahmi