Tingkatkan Produksi Padi untuk Swasembada
SAMARINDA– Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (PTP) Kaltim H Ibrahim mengatakan belum puas dengan produksi padi di Kaltim yang mencapai 562 ribu ton gabah kering giling per tahun, karena masih belum cukup memenuhi perkiraan kebutuhan masyarakat yang mencapai 642 ton atau masih kurang sekitar 80 ribu ton.
"Kami bertekad terus meningkatkan produksi sentra-sentra pertanian tanaman pangan di Kaltim untuk menutupi kekurangan kebutuhan tersebut," ujar Ibrahim saat dikonfirmasi belum lama ini di Samarinda.
Dia menyebutkan, di Kecamatan Tenggarong Seberang, petani hanya mampu memproduksi rata-rata 5,5 sampai 7 ton per hektare dengan potensi lahan pertanian mencapai 4 ribu hektare. Padahal produksinya bisa ditingkatkan menjadi 7-8 ton per hektare dengan pengembangan pola System of Rice Intensification (SRI) atau sistem intensifikasi padi, karena dengan verietas padi unggul jenis hibrida. Produksinya bisa dimaksimalkan mencapai 9-10 ton per hektare.
“Kita tentunya perlu dukungan pemerintah untuk mengantisipasi serangan hama tanaman seperti tikus. Meskipun bibit bagus, pupuk cukup, tapi saat tanaman bagus diserang hama tikus bisa rusak semua dan pertani bisa merugi,” pungkasnya.
Ibrahim menyebutkan, Produksi padi di kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tertinggi di Kaltim yang mencapai 203,746 ton gabah kering atau sekitar 36,12 persen dari produksi Kaltim yang mencapai 562 ribu ton gabah kering pada 2013.
“Kukar penyumbang terbesar produksi pertanian pangan Kaltim. Disusul Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU),” ungkapnya.
Dari total produksi Kukar tersebut, Kecamatan Tenggarong Seberang yang merupakan penyumbang terbesarnya. Mencapai 45 ribu ton gabah kering giling atau sekitar 22,12 persen dari total produksi Kukar.
Dengan total produksi tersebut Kukar sudah swasembada. Produksinya surplus atau melampaui perkiraan kebutuhan masyarakat. Sama seperti Paser dan PPU yang merupakan sentra produksi pertanian Kaltim.
“Bahkan tidak jarang produksi Kukar disuplay ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,” ujarnya.
Melihat potensi pertanian di Tenggarong Seberang ke depan tentunya tidak bisa hanya mengandalkan tenaga manusia, namun harus berbasia mekanisasi dengan teknologi tepat guna.
"Kami berharap pada anggaran 2015 bisa terwujud untuk membeli peralatan pertanian modern untuk petani di Kaltim sehingga swasembada beras mampu terwujud," pungkasnya.(sar/hmsprov).
//Foto: Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (PTP) Kaltim H Ibrahim mencoba alat pertanian untuk penanaman padi.(dok/humasprov kaltim).
12 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
07 April 2018 Jam 09:07:58
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
04 Juli 2022 Jam 20:06:52
Gubernur Kaltim
04 Juli 2022 Jam 15:36:18
Informasi Bencana
04 Juli 2022 Jam 15:34:47
Kerjasama Pemerintahan
04 Juli 2022 Jam 15:22:07
Kesehatan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
08 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 Februari 2018 Jam 19:10:54
Pemerintahan
26 September 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
25 Januari 2017 Jam 00:00:00
Kehumasan
06 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan