Kalimantan Timur
21 Sekolah Kaltim Raih Adiwiyata Nasional 2015

21 Sekolah Kaltim Raih Adiwiyata Nasional 2015

SAMARINDA - Sebanyak 21 sekolah dari enam kebupaten/kota di Kaltim meraih penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2015 yang rencana diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Senin 14 Desember 2015 di Gedung Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta.

Adapun daerah yang meraih penghargaan tersebut, yakni Samarinda lima sekolah, Balikpapan delapan sekolah, Bontang dan Berau masing-masing satu sekolah, Kutai Timur empat sekolah dan Kabupaten Paser dua sekolah.

“Jadi, hingga saat ini sekolah Adiwiyata Nasional di Kaltim sebanyak 50 sekolah,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim Riza Indra Riadi di Samarinda, Ahad (13/12).

Sesuai visi Kaltim untuk mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata dan berkeadilan berbasis  agroindustri dan energi ramah lingkungan dengan misi antara lain adalah mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim serta mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim. Hal ini sangat sesuai dengan Program Sekolah Adiwiyata yang merupakan salah satu program  strategis KLHK. Di mana program tersebut telah dilakukan sejak tahun 2006.

“Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah berpatisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan lingkungan sekitarnya,” jelasnya.

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang  dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Dengan tujuan menciptakan kondisi yang  baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, tenaga pendidik dan non kependidikan, siswa, komite sekolah atau orang tua siswa, penjual di kantin, petugas kebersihan, penjaga sekolahagar semua bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

“Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia, tidak terkecuali di Kaltim,” jelasnya.

Untuk saat ini pencapaian sekolah di Kaltim yang telah mengikuti Program Adiwiyata sebanyak 285 sekolah. Hal ini masih relatif kecil bila dibandingkan jumlah seluruh sekolah di Kaltim dari tingkat dasar sampai menengah yang berjumlah 3.134 sekolah.

Ini menjadi tantangan bagi Tim Pembina maupun Tim Penilai Adiwiyata Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional untuk terus berupaya lebih maksimal lagi dalam pembinaan dan pendampingan ke sekolah–sekolah agar semua sekolah di Kaltim menjalankan progam ini dan sekaligus peluang bagi sekolah yang berkeinginan untuk mengikutinya, karena kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi sekolah. 

“Keuntungan mengikuti program ini adalah mendukung pencapaian standar kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah serta meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi,” jelasnya. (jay/sul/hmsprov)

//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menanam pohon di lingkungan sekolah Adiwiyata. (dok/humasprov kaltim).

 

 

Berita Terkait
Pemprov Kaltim Tekan Pelanggaran HAM
Pemprov Kaltim Tekan Pelanggaran HAM

12 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan

24 PNS Ikuti Diklat Bahasa Inggris
24 PNS Ikuti Diklat Bahasa Inggris

22 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan

BPPKB Susun SOP P2TP2A
BPPKB Susun SOP P2TP2A

11 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan

Government Public Relation