Kalimantan Timur
30 Tanda Cinta Wagub Kepada Para Guru

Foto Adi Suseno / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

BALIKPAPAN - Tidak menyia-nyiakan waktu, acara Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru Tahap I Provinsi Kalimantan Timur menjadi momen mengharukan sekaligus membahagiakan bagi Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi.

 

Mengapa tidak. 

 

Di hari Sabtu 25 Juni 2022, bertempat di Aula SMA Negeri 2 Balikpapan, sedikitnya 105 guru honorer tergabung di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara hadir.

 

Kehadiran ratusan pahlawan tanda jasa ini tidak lain untuk menerima SK Pengangkatan PPPK Guru Tahap I Provinsi Kalimantan Timur langsung dari Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.

 

Dan lebih mengejutkan di acara resmi ini ada sejumput kebahagiaan yang dibagikan orang nomor dua Benua Etam yang pernah 25 tahun menggeluti dunia pendidikan sebagai guru hingga dosen.

 

Kebahagiaan yang diberikan berupa 30 hadiah terdiri kompor gas, rice cooker dan blender sebagai tanda cinta sang mantan guru ini kepada para guru honorer.

 

Guru honorer yang mendapatkan tanda cinta Wagub adalah guru yang berusia di atas 50 tahun, guru lama mengajar lebih dari 25 tahun dan guru paling jauh mengajar (sekolah pinggiran dan pelosok), serta guru yang mampu menjawab pertanyaan.

 

Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengaku dirinya sangat bahagia dan bangga bisa bertemu dengan para guru honorer yang mengabdikan diri demi generasi anak bangsa.

 

"Jadi guru, sudah saya rasakan dan itu dulu, dimana segalanya serba terbatas dan tidak seperti saat sekarang ini, serba ada," ungkap Wagub Hadi Mulyadi.

 

Wagub pun menyebutkan dirinya mengajar sejak tahun 1989 hingga 2014 mulai dari TK, SD, SMP SMA, Bimbel, S1 hingga S2 dan berhenti setelah aktif berpolitik.

 

"Dua puluh lima tahun saya mengajar dan berhenti setelah jadi anggota dewan," ungkapnya.

 

Menurut mantan legislator Karang Paci dan Senayan ini, perjalanan hidup yang dialaminya bisa terjadi bagi guru-guru lainnya.

 

"Meski pun tidak persis sama. Tapi saya yakin para guru di sini, insyaallah ada juga yang berhasil dan sukses hidupnya,' ceritanya.

 

Namun dari itu semua, bagi suami Hj Erni Makmur ini, terpenting adalah bersyukur dan selalu mensyukuri apa yang telah diterima.

 

"Bersyukur dan jangan tidak bersyukur. Syukuri atas apa yang ada, jangan banyak mengeluh," pesannya.(yans/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation