Kalimantan Timur
400 Rehabilitan Ikuti Porkesremen di Kaltim

400 Rehabilitan Ikuti Porkesremen di Kaltim

 

 SAMARINDA - Pekan Olahraga dan Kesenian Rehabilitasi Mental (Porkesremen) dan Jambore Nasional Kesehatan Jiwa (Jamnas Keswa) ke-5 Tahun 2015 yang dipusatkan di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kalimantan Timur resmi dibuka Plt Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tini Suryanti, Jumat (2/10) kemarin.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa orang dalam gangguan mental (rehabilitan) itu dapat aktif dan mempunyai fungsi sosial yang baik di tengah masyarakat. Gangguan mental itu bukan penyakit kutukan, gangguan mental itu bisa sembuh dan pulih,” kata Tini Suryanti. 

Tini menjelaskan, riset kesehatan tahun 2013 disebutkan bahwa dalam setiap 10.000 penduduk Indonesia, 17 orang diantaranya mengalami gangguan mental. Bahkan, 14,3 persen pernah mengalami pemasungan.

“Mengapa ini terjadi, karena mereka masih sulit  mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Jumlah itu masih bisa dikurangi bila layanan kesehatan dapat dimaksimalkan. Kami  mengharapkan tidak ada lagi penderita gangguan mental yang dikurung atau dipasung bahkan hingga diasingkan di tengah masyarakat. Kami berharap dapat menerima para mantan gangguan mental di lingkungan masing-masing agar bisa ikut serta membangun lingkungan mereka,” katanya.

Sementara itu, Plt Sekprov Kaltim Rusmadi mengatakan bahwa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki prevalensi gangguan mental emosional sebesar 6,9 persen atau sebesar 168.81 juta jiwa dan gangguan mental berat sebesar 1,3 persen atau 3.231 jiwa.

“Ini tidak bisa disangkal dalam kehidupan dunia dewasa ini yang semakin banyak pula menimbulkan gangguan kejiwaan yang diantaranya yakni stres dan depresi serta berbagai gangguan kesehatan jiwa lainnya,” katanya.

Rusmadi menambahkan bahwa gangguan mental banyak diakibatkan masalah psiko sosial atau perubahan dalam kehidupan masyarakat yang semakin meningkat diantaranya  dengan adanya kekerasan baik dalam rumah tangga maupun penyimpangan seksual.

“Oleh karena itu, masalah jiwa perlu dikenali dan ditanggulangi sejak dini dengan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh,” jelas Rusmadi.

Acara ini diikuti sekitar 400 orang dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang terdiri dari rumah sakit jiwa, pusat rehabilitasi dan rumah sakit ketergantungan. Hadir dalam pembukaan acara tersebut Asisten Administrasi Umum Dr Meiliana  serta beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kaltim.

Kegiatan dalam rangkaian Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini mengusung tema “Dignity In Mental Health” atau harkat dan martabat dalam kesehatan jiwa. (rus/sul/hmsprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation