SAMARINDA - Program adiwiyata yang dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama di masing-masing sekolah, dinilai mampu mendukung sukses program Kaltim Green (Kaltim Hijau) yang dicanangkan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak.
Adiwiyata bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna mendukung pembangunan berkelanjutan melalui jalur pendidikan di sekolah yang dilaksanakan sejak 2006.
“Diharapkan melalui program tersebut dapat memberikan pemahaman, penyadaran dan tuntunan kepada siswa atau anak didik dalam bersikap dan berperilaku peduli dan berbudaya terhadap pelestarian lingkungan,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim H Riza Indra Riadi di Kantor BLH Kaltim, Selasa (18/6).
Dijelaskan, Kaltim telah mengikuti program tersebut sejak 2007 dan disambut baik oleh sekolah-sekolah. Dilihat dari perkembangan di lapangan, ternyata sekolah di Kaltim mampu meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Penghargaan tersebut mulai dicapai pada 2010 hingga saat ini. Menurut dia, hingga 2013 sekolah yang telah mengikuti program Adiwiyata mencapai 122 sekolah.
“Melalui program tersebut, ada tiga sekolah yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional tentang lingkungan hidup, yakni kategori Sekolah Sobat Bumi yaitu SDN 003 Balikpapan Selatan, SMPN 1 Balikpapan Selatan dan SMPN 10 Samarinda. Sekolah Sobat Bumi adalah penghargaan yang diberikan oleh Pertamina Foundation kepada Sekolah Adiwiyata Mandiri yang masih konsisten menjalankan program Adiwiyata,” jelasnya.
Program Adiwiyata dinilai mampu menyukseskan program Kaltim Green, karena sekolah yang melaksanakan program tersebut memiliki berbagai program dalam pengelolaan lingkungan hidup, antara lain mengembangkan berbagai kegiatan lingkungan hidup berbasis keanekaragaman hayati, penggunaan transportasi yang ramah lingkungan di lingkungan sekolah serta pengembangan energi terbarukan melalui biodiesel serta peningkatan kapasitas untuk pendidikan lingkungan hidup.
Selain itu, sebagai wujud bahwa Kaltim Green sukses di daerah, yakni Kaltim juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional yang diberikan oleh Presiden dan Menteri LH pada 10 Juni 2013, yaitu penghargaan adipura kencana yang diberikan kepada Kota Balikpapan dan Bontang.
Kota Balikpapan sebagai kategori kota besar dengan jumlah penduduk di atas 500.000 jiwa dan Bontang dengan kategori kota sedang dengan jumlah 100.001–500.000 jiwa.
Penghargaan tersebut diberikan karena keberhasilan pemerintah kotanya meningkatkan partisipasi aktif masyarakat mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan melalui pengelolaan ruang terbuka hijau minimal 20 persen, pengelolaan sampah minimal 7 persen dari timbulan sampah dan pengembangan inovasi dan teknologi.
Balikpapan telah memanfaatkan gas metan di TPA Manggar sebagai sumber energi dan pengelolaan sampah melalui bank sampah yang ada di pemukiman dan perkantoran dalam upaya mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.
Selain itu, penghargaan Anugerah Adipura juga diberikan kepada Tarakan dalam kategori kota sedang dan Kabupaten PPU kategori kota kecil dengan jumlah penduduk 20.000–100.000 jiwa yang sebelumnya menerima best effort tahun 2012.
Sementara penghargaan piagam Adipura diberikan kepada Samarinda kategori kota besar dan kabupaten Kutai Timur kategori kota kecil. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan kota tersebut dalam peningkatan upaya untuk mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan.
Selain itu, penghargaan Kalpataru juga diraih Kaltim yang diberikan kepada tokoh masyarakat, yakni diterima Arbain Side, atas kepedulian terhadap penataan lingkungan pemukiman di atas air di daerah Margasari Balikpapan.
“Kami berharap, dengan penghargaan yang diraih tersebut serta program pengelolaan lingkungan hidup yang baik di masing-masing daerah mampu menyukseskan program Kaltim Green di tahun-tahun selanjutnya,” harap Riza. (jay/hmsprov).
////Foto : Sejumlah pelajar melakukan penanaman pohon untuk mendukung program Kaltim Green melalui gerakan satu orang menanam lima pohon (One Man Five Trees/Omfit).(dok/humasprov kaltim)
12 Juni 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
04 Maret 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
08 Juni 2018 Jam 22:07:49
Lingkungan Hidup
23 Januari 2019 Jam 21:27:25
Lingkungan Hidup
14 Februari 2020 Jam 14:52:44
Lingkungan Hidup
11 November 2021 Jam 09:29:00
Lingkungan Hidup
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
17 Maret 2022 Jam 19:04:49
Ibu Kota Negara
26 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2023 Jam 10:09:23
Gubernur Kaltim
11 Februari 2022 Jam 21:28:04
Wakil Gubernur Kaltim
14 April 2019 Jam 09:21:05
Sosialisasi Masyarakat