Kalimantan Timur
AFI: Satu Keluarga Pelihara Dua Sapi

Bulan Bhakti Peternakan dan Keswan 2013

SAMARINDA – Gubernur  Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mencanangkan satu keluarga di Kaltim memelihara dua ekor sapi,  sebagai program unggulan untuk subsektor peternakan pada lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan pada Puncak Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013.  
Menurut  Awang,  Kaltim memiliki luas lahan daratan produktif sekitar 19 juta hektare  dan berpotensi untuk mendukung pengembangan kegiatan subsektor peternakan, khususnya ruminansia besar  diantaranya sapi, kerbau, kambing dan domba  mencapai 2,6 juta ekor.
Berdasarkan  hasil analisa inilah, pengembangan subsektor  peternakan harus didukung semua pihak baik pemerintah daerah maupun swasta dan pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan di daerah serta seluruh masyarakat.
“Seperti halnya program Kaltim Green, melalui gerakan satu orang menanam lima pohon (One Man five Trees).  Saya canangkan gerakan satu keluarga memelihara dua ekor sapi sebagai upaya menyukseskan program peternakan untuk lima tahun kedepan” ujar Awang, Sabtu (23/11).
Inisiatif tersebut merupakan komitmen  pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat dalam pemberdayaan masyarakat melalui peternakan. Penduduk Kaltim sudah mencapai 4,5 juta jiwa dan   apabila dua  juta penduduk  mau  memelihara sapi  maka di Kaltim akan ada 4 juta ekor sapi.
Potensi pengembangan sapi lainnya juga terbuka dilakukan  melalui program integrasi sapi sawit atau ternak sapi yang dikembangkan di perkebunan kelapa sawit melibatkan perusahaan perkebunan sawit dan masyarakat  atau petani di sekitar perusahaan.
Perkebunan sawit Kaltim saat ini sudah mencapai satu juta hektare lebih dan apabila dalam program integrasi sapi sawit satu hektar kebun sawit minimal dipelihara 3 ekor sapi maka Kaltim mampu mewujudkan swasembada daging sapi karena terdapat 3 juta ekor sapi.   
Termasuk integrasi ternak dengan lahan bekas tambang batu bara yang saat ini banyak terdapat di berbagai daerah. Potensi ini dapat dikembangkan pihak perusahaan batu bara dengan memelihara ternak sapi, kerbau, kambing maupun domba serta ternak kecil di lahannya.
Bahkan  lanjut Awang, pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan permodalan melalui kredit usaha pertanian pada lembaga perbankan milik daerah yakni Bank Pembangunan Daerah Kaltim (Bankaltim) dengan alokasi anggaran yang disiapkan sekitar Rp1,9 triliun.
Permodalan usaha yang disiapkan diantaranya berupa Kredit Ternak Sejahtera untuk kegiatan peternakan dan Kredit Sawit Sejahtera untuk kegiatan plasma (perkebunan sawit rakyat) serta Kredit Perikanan Sejahtera untuk budidaya perikanan.     
“Kita yakini sektor pertanian merupakan lokomotif ekonomi masa depan Kaltim. Sebab di saat minyak dan gas bumi serta batubara habis maka kita sudah siap di pertanian.  Sinergitas lintas sektoral serta dukungan penuh swasta  dan masyarakat sehingga mampu mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan,” ungkap Awang Faroek.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya mengemukakan Disnak bersama instansi terkait dan seluruh stakeholders di subsektor peternakan telah melakukan berbagai upaya diantaranya meningkatkan populasi dan produktivitas ternak dalam penyediaan pangan asal ternak yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan  Halal).
“Peningkatan SDM peternakan dilakukan untuk menghasilkan produk peternakan yang berdaya saing tinggi, menciptakan peluang usaha ekonomi dan investasi  untuk meningkatkan usaha, peluang kerja, pendapatan dan kesejahteraan petani,” jelas Dadang Sudarya.
Puncak pelaksanaan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013, Gubernur Awang Faroek melakukan pencanangan Gerakan Minum Susu, Makan Daging dan Telur bersama 250 anak-anak sekolah (PAUD) dan sekolah dasar  serta penyerahan penghargaan juara festival olahan produk ternak.
Kegiatan juga dirangkai dengan vaksin hewan peliharaan dan membuka pameran berupa Ekspose Pembangunan dan Promosi Produk Peternakan yang diikuti 17 peserta dari instansi pemerintah  provinsi dan kabupaten/kota, pelaku usaha dan lembaga pendidikan  serta masyarakat peternakan. (yans/hmsprov).

//Foto: Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak akrab dengan sejumlah anak, sebelum bersama-sama minum susu dan makan telur pada peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Keswan. (fajar/humasprovkaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation