SAMARINDA – Keberadaan obyek wisata air terjun Tagur Tinggi di Kelurahan Lempake Samarinda Utara hampir tidak terdengar dan tidak diketahui oleh sebagian masyarakat Samarinda. Padahal jaraknya dari pusat kota sangat dekat dan dapat ditempuh setengah jam menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Air Terjun Tagur Tinggi selama ini merupakan daerah tangkapan dan resapan air yang sangat berarti bagi masyarakat sekitarnya yang dikelola Balai Wilayah Sungai III Kalimantan.
Pada tahun 1985-an, kawasan Air Terjun Tagur Tinggi yang mencapai lima hektare adalah kawasan wisata alam selain obyek wisata waduk Benanga. Saat itu, Gubernur Kaltim H Soewandi membangun obyek wisata Air Terjun Tagur Tinggi untuk pengembangan angrek hitam, selain di habitat aslinya di Kersik Luawy Kabupaten Kutai Barat.
Namun setelah gubernur berganti dari H Soewandi kepada HM Ardans keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi seakan ditinggalkan. Padahal akses jalan masuk menuju lokasi telah dilakukan pengerasan hingga beraspal.
Sejak 1990-an, obyek wisata Air Terjun Tagur Tinggi yang berada pada lahan milik Pemprov Kaltim ini mulai dilupakan oleh masyarakat. Apalagi di tahun tersebut mulai berdiri banyak pusat-pusat perbelanjaan modern di Samarinda.
Menurut Ketua RT 23 Kelurahan Lempake, Sahar, mengatakan kunjungan ke Air Terjun Tagur Tinggi mulai menyusut menjelang tahun 2000. Begitupun jalan masuk ke lokasi mulai tidak terurus dan ditumbuhi oleh rerumputan dan belukar.
Areal seluas lima hektar milik Pemprov Kaltim, kini hanya menyisakan semak belukar dan tidak ada lagi spesies anggrek hitam yang tersisa.
“Untungnya penduduk setempat selalu menjaga kawasan tangkapan air ini, sehingga airnya dapat dimanfaatkan untuk minum dan keperluan lain,” ujarnya.
Dengan debit air yang begitu besar dan Keluarahan Lempake ini adalah daerah pertanian, maka keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi sebagai daerah resapan dan tangkapan air sangat berguna untuk memenuhi pengairan sawah-sawah milik petani.
Masyarakat Desa Tagur Tinggi yang berjumlah 100 kepala keluarga berharap agar Pemerintah Provinsi dan Kota Samarinda dapat mengelola Air Terjun Tagur Tinggi sebagai obyek wisata alternatif selain waduk Benanga dan Air Terjun Tanah Merah yang letaknya lebih jauh.
“Selama puluhan tahun warga menjaga Air Terjun Tagur Tinggi karena airnya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitarnya. Kita berharap keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi dapat kembali dikelola agar wisatawan lokal kembali berkunjung,” harap Sahar.(yul/hmsprov)
12 September 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
19 November 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
27 Desember 2016 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
25 Juli 2022 Jam 22:13:04
Kebudayaan dan Pariwisata
17 Juli 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
13 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
03 Juni 2023 Jam 17:53:53
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
02 Agustus 2017 Jam 08:17:48
Investasi
27 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
18 Januari 2014 Jam 00:00:00
Agama
16 Februari 2014 Jam 00:00:00
Perhubungan
06 Mei 2020 Jam 22:11:19
Kesehatan