Kalimantan Timur
Antisipasi Lonjakan Harga Cabe, Bulog Gelar Operasi Pasar


 

SAMARINDA – Sejak akhir 2016 hingga memasuki awal tahun ini harga komoditas cabe di beberapa pasar di Kaltim terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi bahkan sampai menembus kisaran Rp200.000  perkilogram.

Karena itu, Perum Bulog bersama Kementerian Pertanian  melakukan upaya meminimalisir lonjakan harga dengan menggelar operasi pasar agar harga cabe kembali stabil.

“Instruksi Perum Bulog, daerah harus melakukan operasi pasar untuk cabe yang terjadi lonjakan harga,” kata Kepala Divisi Regional Perum Bulog Kaltim-Kaltara Yayan Suparyan pada Operasi Pasar di Pasar Segiri Samarinda, Selasa (10/1).

Menurut dia, operasi pasar adalah upaya untuk menstabilkan harga cabe yang selama beberapa waktu ini terjadi lonjakan cukup tinggi, walaupun beberapa hari terakhir harga cabe terus menurun.

Operasi pasar ini secara khusus Perum Bulog mendatangkan cabe sebanyak 500 kilogram (0,5 ton) dari Semarang dan dijual dengan harga Rp27.500 persetengah kilogram atau Rp55.000 perkilogram.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim menyebutkan harga cabe di pasaran saat ini sudah mulai stabil. “Iya memang beberapa waktu lalu harga sangat tinggi dari 120.000 hingga Rp200.000 . Tapi sekarang harga sudah mulai stabil di kisaran Rp70.000 hingga Rp90.000 per kilogram,” sebut Ibrahim.

Lonjakan harga cabe dijelaskan Ibrahin karena kirimn dari Sulawesi sedikit menurun karena gagal panen dan terkendala arus transportasi  akibat  cuaca buruk di jalur laut. Selain itu, cabe produksi petani Samarinda dan sekitarnya banyak dikirim ke Kalimantan Selatan karena harga lebih tinggi, sehingga harga di pasaran lokal melonjak.

Ibrahim menambahkan periode Januari ini harga komoditas cabe diperkirakan kembali stabil pada Rp40.000 - Rp50.000 perkilogram karena tanaman cabe lokal sudah mulai panen. (yans/sul/es/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation