SAMARINDA - Pertempuran sengit antara pasukan Filipina melawan militan Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di Marawi menjadi perhatian Pemprov Kaltim. Bukan tanpa alasan, sebab waktu tempuh lokasi pertempuran itu hanya tiga jam dari wilayah pulau terluar Kaltim dan Kaltara. Oleh karena itu Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak mengimbau semua bisa meningkatkan kewaspadaan diri.
Gubernur katakan jangan sampai aksi-aksi dan gerakan-gerakan radikal dari Filipina masuk dan menyusup ke wilayah Indonesia, khususnya Kaltim dan Kaltara. Kalau itu terjadi maka dikhawatikan nantinya bisa saling mencurigai dan menimbulkan pertentangan antaragama.
"Oleh karena itu, para alim ulama, pemuka masyarakat, tokoh pemuda khususnya kepada forum maupun paguyuban yang sudah terbentuk untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini, guna mencegah potensi gerakan radikalisme ataupun aksi-aksi terorisme masuk ke Kaltim," kata Awang Faroek Ishak saat safari sahur bersama dengan media di Guest House Lamin Etam, Kamis (15/6).
Awang Faroek mengatakan pemprov bersama seluruh pemangku kepentingan menyadari sepenuhnya, bahwa ke depan tantangan perubahan semakin hari semakin kompleks dan beragam. Termasuk tuntutan perubahan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Sehingga kewaspadaan dini perlu terus ditingkatkan dalam upaya mencegah timbulnya potensi konflik di daerah.
Ditambahkan, Pemprov Kaltim terus berupaya untuk membina kehidupan dan kerukunan hidup antarumat beragama. Hal itu guna terciptanya kehidupan masyarakat yang seimbang dan selaras, sekaligus dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak globalisasi dunia yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan umat beragama.
"Kaltim saat ini telah terbentuk beberapa forum maupun paguyuban-paguyuban yang memiliki peran dan tugas yang penting dan strategis dalam pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama di Kaltim, sehingga tidak terjadi konflik seperti yang terjadi pada daerah lain di Tanah Air," kata Awang.
Menurutnya, keberadaan forum dan paguyuban yang mempunyai tugas dan fungsi memelihara kedamaian, ketentraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di Kaltim, benar-benar dilaksanakan sesuai dengan tupoksinya.
"Koordinasi dan dialog bersama dengan pihak terkait pemkab/pemkot, TNI/Polri, termasuk para tokoh dan pemuka agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan forum lainnya sangat membantu dalam mencegah konflik. Dan hingga saat ini kerukunan hidup umat beragama di Kaltim secara kualitatif dapat dikatakan berjalan cukup baik dan kehidupan antarumat beragama cukup harmonis. Situasi kondusif tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan," papar Awang Faroek (mar/sul/es/humasprov)
09 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
15 November 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
04 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
26 April 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
14 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
27 Februari 2016 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
13 Februari 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
17 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
13 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan