Kalimantan Timur
Antisipasi Terorisme dengan Cara Persuasif

SAMARINDA - Sesuai hasil rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Pendopo Lamin Etam Samarinda, memutuskan bahwa mengantisipasi masuknya terorisme di daerah ini, maka dilakukan pendekatan dengan cara persuasif terhadap masyarakat, begitu juga terhadap organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kaltim.

Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar semua  daerah  mewaspadai terorisme, termasuk mencermati aktifitas Gafatar serta melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah.

“Bukan hanya soal terorisme seperti baru-baru ini terjadi di Jakarta, Forkominda Kaltim juga mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, termasuk penanganan masalah Gafatar. Penanganan mengedepankan cara-cara persuasif,” kata Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono usai rapat Forkominda yang dipimpin Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak di Guest House Pendopo Lamin Etam Samarinda. Rapat kemarin juga dihadiri Kapolda Kaltim Irjen Pol Safarudin, Kajati Kaltim Abdoel Kadiroen, Ketua Pengadilan Tinggi Kaltim I Made Ariwangsa dan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamidin, Rabu (20/1).

 

Menurut Benny, penanganan terorisme maupun organisasi Gafatar harus dilakukan secara persuasif. Penanganan harus dilakukan secara humanis, sehingga tidak meninggalkan masalah HAM hingga tidak mengganggu kondusifitas daerah.

“Yang jelas, pemerintah daerah kini bersikap dengan cara pendekatan persuasif. Selain itu, yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan, sehingga tidak terulang seperti tahun sebelumnya,” jelasnya. (jay/sul/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation