Kalimantan Timur
Apresiasi kerja nelayan, Gubernur Bangga, Kaltim Sudah Swasemba Ikan

Gubernur Awang Faroek menyerahkan penghargaan kepada agen air laut, agen air tawar, pedagang/pengecer dan pembudidaya keramba berprestasi. (SYAIFUL/HUMASPROV)

 

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengaku sangat bangga dengan kinerja para nelayan Kaltim. Bangga karena dari salah satu program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas, sektor perikananlah yang sudah mampu berswasembada. Apresiasi juga disampaikan Gubernur kepada jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan yang konsisten memberikan pembinaan kepada para nelayan.

 

"Ini sangat membanggakan kita, bahwa Kaltim telah berhasil mewujudkan swasembeda ikan. Salut untuk para nelayan kita dan jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan yang tak lelah melakukan pembinaan," kata Gubernur Awang Faroek saat meresmikan penggunaan Gedung Pemasaran Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili Samarinda, Rabu (31/1).  

 

Disebutkan Awang, saat ini Kaltim memiliki 8 PPI yang tersebar di kabupaten/kota.  Dari 8 PPI tersebut setiap harinya dihasilkan 100 ton. Delapan PPI itu adalah, PPI Senaken di Paser, PPI Api-Api di PPU, PPI Manggar di Balikpapan. Kemudian PPI di Kutai Kartanegara, PPI di Kutai Timur, PPI Tanjung Limau di Bontang, PPI Sambaliung di Berau dan PPI Selili yang baru saja dioperasikan penggunaannya oleh Gubernur.    

 

Ditambahkan Awang, ekspor hasil perikanan Kaltim dua tahun terakhir menunjukan peningkatan yang signifikan. Jika 2016  volume ekspor mencapai 2.000 ton dengan nilai Rp280 miliar, maka pada 2017 meningkat menjadi 2.340 ton dengan nilai Rp416 miliar. "Tujuan ekspor kita adalah Singapura, Jepang, Inggris, Amerika Serikat dan Spanyol. Komoditi ekspor kita meliputi udang windu, kakap merah, bawal putih, tenggiri dan beberapa jenis ikan lainnya," kata Awang.   

 

Kabar baiknya kata Awang, konsumsi ikan masyarakat Kaltim sebesar 46,41 kg/kapita/tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi ikan nasional sebesar 39 kg/kapita/tahun. Dengan demikian, maka produksi perikanan Kaltim harus mengarah pada pemasaran antarpulau dan ekspor, sebab kebutuhan di daerah sudah terpenuhi. "Konsumsi kita telah melampaui standar nasional dan produksi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," sebut Gubernur. 

 

Pemprov  Kaltim melalui dinas terkait telah melakukan berbagai kebijakan dalam mendukung pengembangan kegiatan kelautan dan perikanan. Baik perikanan tangkap maupun budidaya sesuai dengan potensi dan keunggulan di masing-masing daerah. "Potensi perikanan di kawasan laut dan pesisir serta sungai di Kaltim sangat besar. Pemprov terus memberikan dukungan atas pengembangan subsektor kelautan dan perikanan baik untuk budidaya maupun tangkap," jelasnya.

 

Termasuk dukungan berupa bantuan permodalan yang disiapkan melalui lembaga perbankan milik daerah yakni Bankaltimtara dengan Kredit Perikanan Sejahtera serta bantuan kapal guna kegiatan usaha perikanan tangkap. (mar/sul/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation