Kalimantan Timur
APT Pranoto Dilengkapi MRO

Gubernur Awang Faroek Ishak saat presentasi bersama manajemen PT MMF dan SBC Capital. (syaiful/humasprov kaltim)

 

SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim terus bertekad membangun berbagai sarana dan prasarana termasuk fasilitas pendukung modern dan terlengkap di kawasan bandar udara (bandara). Salah satunya, Bandara Samarinda Baru (BSB) atau sekarang bernama Bandara Internasional Aji Pengeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda. Bandara ini nantinya dilengkapi dengan fasilitas pelayanan (service facilities) kebandaraan berupa aircraft maintenance repair and overhaul (MRO) atau fasilitas pemeliharaan, perbaikan dan bongkar pasang pesawat.

 

Terhadap rencana pembangunan fasilitas itu, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan lahan sekitar 50 hektar di dalam area Bandara APT Pranoto. "Kondisi keuangan kita (APBN/APBD) tidak mungkin untuk itu (MRO). Jadi kami tawarkan swasta melalui pola PPP (public private partnership) untuk membangunnya," kata Awang  pada rapat presentasi PT Merpati Maintenance Facility (MMF) dan SBC Capital di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Senin (26/2). Awang menjelaskan pemerintah sudah membangun bandara dengan berbagai fasilitas, baik sisi darat (tanggung jawab provinsi) maupun sisi udara yang menjadi kewenangan pemerintah pusat (Kementerian Perhubungan). 

 

Selain itu, dalam hal pengelolaan bandara akan dilakukan oleh badan usaha milik negara (BUMN) yang membidangi usaha pengelolaan bandara khususnya Angkasa Pura. Karenanya, gubernur setuju dan mendukung rencana pembangunan aircraft MRO sebagai fasilitas pelayanan pemeliharaan, perbaikan dan bongkar pasang pesawat udara di kawasan Bandara APT Pranoto. Apalagi lanjutnya, sudah ada beberapa maskapai penerbangan nasional dan internasional yang menyatakan siap menyerahkan pesawat mereka untuk di-MRO di Samarinda.

 

Awang meminta agar pihak MMF dan SBC Capital segera melakukan koordinasi dengan instansi teknis di daerah (Dishub, Bappeda dan Dinas PUPR) untuk menentukan lokasi dan luasan lahan pembangunan MRO. Bahkan, pemprov melalui Bappeda telah menyiapkan lahan di kawasan Bandara APT Pranoto seluas 50 hektar untuk mendukung  pengembangan bandara dengan berbagai fasilitasnya. "Segera saja kita tetapkan lahannya untuk digrounbreaking sebelum peresmian bandara. Target kami April nanti Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang meresmikan," ungkapnya. 

 

Sementara itu Presiden Direktur PT MMF Suharto mengemukakan kawasan bandara  tersebut nantinya akan disulap menjadi Aero City yang dilengkapi dengan hanggar dan pusat perawatan pesawat, perhotelan, mal dan berbagai kegiatan usaha (ekonomi) yang modern. "Kami siap membangunkan Bandara APT Pranoto sebagai kawasan yang modern dan terlengkap dengan nuansa Aero City. Kita perlu untuk MRO lahan sekitar 20 hektar," ujar Suharto.

 

Hadir juga pada pertemuan tersebut Asia Pacifik Refresentative SBC (Capital Partners Ltd) Ari Wahyono, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan H Ichwansyah, Kepala Bappeda Kaltim H Zairin Zain, Kepala Dishub H Salman Lumoindong dan Kepala Dinas PUPR Pera HM Taufik Fauzi, Kepala Perusda MBS Agus Dwitarto, Kepala Biro Ekonomi H Nazrin, Kepala Kanwil BPN Kaltim Mazwar dan Karo Infrastruktur Lisa Hasliana.(humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation