SAMARINDA - Gubenur Kaltim Dr Awang Faroek Ishak mengajak seluruh warga Tionghoa dan penganut agama Konghucu di daerah ini untuk ikut menciptakan dan mempertahankan kehidupan yang aman dan damai dengan terus meningkatkan persatuan dan kesatuan serta sikap saling toleransi antara warga yang satu dengan warga masyarakat lainnya.
"Suasana seperti ini harus dipertahankan secara terus menerus. Kita boleh berbeda agama dan berbeda pandangan politik. Tapi, kalau bicara untuk kepentingan bangsa, kita harus terus bersatu. Itu harus kita pupuk bersama dalam rangka revolusi mental," kata Awang Faroek Ishak dalam sambutan saat acara silaturrahmi Tahun Baru Imlek 2567 yang digelar oleh Pengurus Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Kaltim di Pendopo Olah Babaya Lamin Etam Samarinda pada Rabu (18/2) malam.
Pada silaturrahmi Tahun Baru Imlek tersebut tampak hadir Kepala Kanwil Kementerian Agama Kaltim Drs H Saifi MPd dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Drs H Asmuni Alie dan para tokoh agama.
Pada kesempatan itu, Gubernur Kaltim menegaskan, perayaan Imlek tahun ini sangat penting bagi warga Tionghoa dan penganut agama Konghucu di Kaltim untuk dapat memetik hikmah yang terkandung dalam perayaan tahun baru Imlek. Tahun baru Imlek 2567 ini dilambangkan dengan tahun Monyet Api yang melambangkan kebersamaan dan kecerdasan.
"Jadi, berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan bangsa ini kita harapkan dapat diselesaikan dengan meningkatkan rasa kebersamaan, persaudaraan dan kecerdasan. Artinya, semua persoalan akan dapat diselesaikan dengan rasa kebersamaan dan persaudaraan," katanya.
Tahun Monyet Api melambangkan satu ciri kebersamaan dan kecerdasan atau kepintaran. Seperti digambarkan, bahwa kelompok monyet biasanya memiliki kebersamaan dan memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Selain itu, monyet juga sangat cerdas.
"Menurut saya, monyet itu sangat senang dengan kebersamaan dan memiliki rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang cukup tinggi. Untuk mencapai satu tujuannya, monyet ini mengandalkan kebersamaan dan kecerdasan. Apalagi, dalam setiap kelompoknya selalu ada yang disegani dan dihormati serta dipatuhi," katanya.
Secara umum, diantara umat manusia ini mengalami banyak hal berupa kebahagiaan maupun kesedihan yang bisa dijadikan sebagai perenungan. Demikian pula dengan pembangunan yang dilaksanakan juga mengalami berbagai dinamika permasalahan sehingga perlu menjadi intropeksi diri.
"Intropeksi sangat penting agar kita bisa lakukan perbaikan untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Kita bertekad untuk mampu mengatasi berbagai persoalan kehidupan dan permasalahan pembangunan dengan baik di tahun baru Imlek ini. Selain itu, pembangunan yang kita laksanakan ini akan menjadikan masyarakat kita semakin maju dan sejahtera," katanya.
Gubernur Kaltim mengimbau, momentum perayaan Imlek 2567 tahun ini dapat dijadikan sebagai pemicu semangat bekerja dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
"Selain itu, mari bersama kita tingkatkan persatuan dan kesatuan. Mari kita bersatu padu membangun Kaltim untuk semua dalam suasana yang aman dan damai menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera," katanya. (rus/sul/hmsprov)
09 Desember 2018 Jam 21:32:08
Agama
08 Februari 2019 Jam 19:42:41
Agama
10 November 2021 Jam 14:34:18
Agama
17 Mei 2019 Jam 22:03:24
Agama
16 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Agama
03 Juni 2017 Jam 00:00:00
Agama
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 13:38:15
PKK
24 Januari 2023 Jam 13:35:08
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 07:35:37
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
29 Juni 2019 Jam 23:33:15
Kegiatan Silaturahmi
10 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
13 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Peternakan
24 Juli 2017 Jam 08:02:39
Kegiatan Silaturahmi