Kalimantan Timur
Awang : Petani Harus Lebih Sejahtera

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan kepastian lahan dan dukungan permodalan bagi petani sangat penting, sehingga dengan kepastian tersebut akan menjadikan jaminan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur dalam Forum Petani Kaltim 2013 yang di dalamnya terdapat KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) serta Ikamaja (Ikatan Alumni Magang Petani Muda Indonesia di Jepang).
“Sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian yang besar bagi pengembangan kegiatan pertanian, khususnya jaminan kepastian lahan serta permodalan bagi petani maupun nelayan agar meningkat kesejahteraannya,” ujar Awang Faroek di Aula Balai Pelatihan Pertanian Sempaja Samarinda, Kamis (14/3).
Diakui lanjutnya, permasalahan yang dialami pelaku pertanian baik pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perikanan dan peternakan maupun perkebunan adalah masih terbatasnya lahan ataupun kawasan serta permodalan pendukungnya.Namun, sejak beberapa tahun terakhir ini pemerintah daerah telah berkomitmen untuk memberikan dukungan yang besar bagi pengembangan pertanian.
Bahkan pembangunan pertanian dalam arti luas telah menjadi program prioritas daerah. Misalnya, bagi perusahaan/swasta yang ingin membeli lahan pertanian untuk keperluan kegiatan selain pertanian maka harus menggantinya menjadi dua kali lipat luasan lahan yang dibeli tersebut.
Selain itu, permodalan didukung melalui lembaga perbankan milik pemerintah daerah seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, melalui berbagai kredit usaha subsektor pertanian dengan ketersediaan alokasi anggaran mencapai Rp5,1 triliun.
Kredit yang diberikan yakni Kredit Sawit Sejahtera bagi petani sawit (plasma), Kredit Perikanan Sejahtera guna mendukung pengembangan budidaya perikanan, Kredit Ternak Sejahtera yakni permodalan bagi petani peternak serta Kredit Pangan Sejahtera guna mendukung pengembangan kegiatan pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Bahkan dukungan aksesibilitas berupa infrastruktur pertanian yang lebih baik seperti jalan tani dan sarana serta prasarana pertanian berupa peralatan dan teknologi terapan pertanian maupun irigasi pengairan kawasan pertanian.
“Kita harus berikan jaminan kepastian bagi lahan-lahan pertanian maupun lahan garapan bagi petani. Termasuk ketersediaan tenaga penyuluh sebagai mitra sekaligus pendamping bagi pelaku utama di tingkat lapang guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, khususnya di setiap desa harus ditempatkan penyuluh lapang pertanian,” ujar Awang Faroek.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kaltim H Fuad Asadin mengemukakan Forum Petani Kaltim merupakan agenda rutin tahunan berupa pertemuan yang dilakukan pelaku pertanian di daerah.
“Dalam forum ini terdapat P4S dan Ikamaja serta KTNA. Mereka  bertemu dan merumuskan program kerja sekaligus mengevaluasi kinerja forum dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota, termasuk mengidentifikasi permasalahan di lapangan selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah untuk dilakukan pemecahannya,” jelas Fuad Asadin.
Forum Petani  Kaltim 2013 dikuti 150 peserta dari 14 kabupaten/kota se-Kaltim. Pada kesempatan tersebut Gubernur didampingi Wakil Gubernur Farid Wadjdy melakukan pembukaan pameran hasil P4S se-Kaltim serta dilakukan panen ikan patin dan penanaman Jeruk Borneo Prima di Areal Tambak UPTB Bapeltan Sempaja Samarinda. (yans/hmsprov)  

//Foto: BANGUN PERTANIAN. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak memberi arahan pada Forum Petani Kaltim 2013. (fajar/humasprov kaltim).
 

Berita Terkait
Government Public Relation