SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengakui, pembangunan infrastruktur di Kaltim masih harus ditingkatkan agar semua kabupaten dan kota di Kaltim dapat terhubung dengan akses yang lebih baik dan cepat. Untuk itu pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan infrastruktur jalan, jembatan dan sarana transportasi lainnya agar terjadi percepatan pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kita mengakui, pembangunan infrastruktur terutama jalan masih belum memuaskan. Terutama untuk jalan-jalan provinsi yang pendanaannya sangat terbatas,” ujar Awang Faroek Ishak saat Dialog dengan pemirsa TVRI Kaltim, di Samarinda, Sabtu malam (23/3).
Dijelaskannya, Pemprov Kaltim terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan jalan-jalan penghubung baik jalan nasional maupun jalan provinsi. Contohnya terus melanjutkan pembangunan jalan trans Kalimantan dan jalan-jalan yang menjadi tanggungjawab provinsi.
Kendala yang dihadapi, ujarnya adalah kualitas jalan di Kaltim yang hanya berkelas III B dan hanya boleh dilalui oleh kendaraan maksimul 8 ton. Namun, kenyataannya, jalan-jalan di Kaltim dilalui oleh kendaraan-kendaraan dengan berat antara 15 hingga 20 ton.
“Sebenarnya pembangunan jalan dan jembatan terus kita laksanakan. Begitu juga dengan perbaikan-perbaikannya. Namun karena jalan di Kaltim sangat panjang, maka perbaikan seolah tidak pernah berhenti. Begitu juga dengan kerusakan jalan terus terjadi karena banyak kendaraan yang lewat melebihi berat yang ditetapkan,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami bahwa jalan-jalan di Kaltim berbeda dengan jalan di provinsi lainnya, apalagi jalan-jalan di Pulau Jawa.
Dijelaskan Awng Faroek, panjang jalan provinsi di Kaltim yaitu sepanjang 1.762 Kilometer sedangkan jalan nasional sepanjang 2.118 kilometer. Dengan demikian panjangnya jalan ini melebihi panjang jalan Jakarta-Surabaya.
Sementara itu, untuk sinergisitas dan antisipasi kemacetan dan padatnya penerbangan udara, Awang Faroek tetap melanjutkan pembangunan jalan told an Bandara Samarinda Baru.
Jalan tol dimaksudkan untuk antisipasi padatnya jalan-jalan antar kota di Kaltim khususnya Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Sedangkan jalan tol direncanakan dimulai dari Balikpapan hingga Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur.
Sedangkan Bandara Samarinda untuk antisipasi 10-20 tahun kedepan ketika bandara Sepinggan Balikpapan sudah tidak sanggup lagi menampung jumlah kedatangan dan penerbangan.
“Jadi semua rencana ini telah sinergi dan telah direncanakan dengan matang. Marilah kita bersama-sama evaluasi apa yang telah kita lakukan. Semua yang baik mari terus kita lanjutkan dan yang kurang mari kita bersama-sama memperbaikinya. Mari kita maju dan jangan hanya jalan di tempat,” harapnya.(yul/hmsprov).
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam wawancara di TVRI Kaltim. (yuliawan/humasprov kaltim).
13 Februari 2018 Jam 21:16:08
Pembangunan
14 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
17 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 September 2019 Jam 22:52:06
Pembangunan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
06 Mei 2020 Jam 04:03:59
Kesehatan
27 Agustus 2022 Jam 16:26:14
Gubernur Kaltim
23 Januari 2022 Jam 20:21:06
Ketetapan Pemerintah
22 November 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
04 Februari 2022 Jam 19:59:25
Event