Kalimantan Timur
Awang: Pelaksanaan Pembangunan Harus Memperhatikan Lingkungan

Kaltim Punya Posisi Strategis Dalam MP3EI


SAMARINDA – Kaltim memegang posisi strategis dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), khususnya pada Koridor III Kalimantan, baik dari penetapan lokus kegiatan ekonomi utama maupun jumlah dan nilai investasi yang tercatat.


Dari tujuh lokus yang terdapat dalam Koridor III Kalimantan, empat lokus (lokus 1,2,3 dan 7) berada di Kaltim. Lokus tersebut yaitu lokus satu di Kutai Timur dan Bontang, dengan komoditas utama bauksit, alumina, palm, batubara dan perkayuan.


Selanjutnya, lokus dua di Balikpapan, dengan komoditas utama palm, minyak dan gas, serta perkayuan. Lokus tiga blok migas di Rapak dan Ganal di Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokus tujuh, yang memfokuskan pada infrastruktur pendukung distribusi komoditas, yakni pembangunan rel kereta api batubara dan pembangunan jalan Trans Kalimantan.


“Keunggulan komparatif potensi pertambangan dan energi yang sangat melimpah harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat sekaligus sebagai modal dasar untuk mendorong tumbuhnya lokomotif baru sebagai tulang punggung perekonomian yang berkelanjutan,” jelas Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak, belum lama ini.


Dari sisi jumlah dan nilai investasi yang telah tercatat di Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), terdapat 157 rencana investasi dengan nilai mencapai Rp688,3 triliun.


Investasi ini terdiri dari infrastruktur (43 proyek), peternakan (20 proyek), kelapa sawit (36 proyek), perkayuan (16 proyek), industri (10 proyek), pariwisata (4 proyek), baru bara (14 proyek) dan migas (10 proyek).


“Besarnya nilai dan minat investasi ini, selain didorong oleh potensi daerah, juga merupakan salah satu keberhasilan Pemprov dalam memberikan pelayanan prima kepada investor. Berdasarkan hasil kajian National University of Singapore (NUS) 2010, Kaltim menempati peringkat terbaik ketiga dari 33 provinsi di Indonesia, terkait daya saing investasi,” urainya.

 
Perwujudan kawasan industri yang menjadi wajah Kaltim di masa depan, menurut dia, akan membangkitkan berbagai aspek perekonomian setempat, juga daerah sekitarnya. Gerak pembangunan ekonomi diharapkan akan semakin dinamis, terbukanya peluang lapangan pekerjaan, menurunnya angka kemiskinan dan peningkatan inovasi yang seluruhnya mengarah pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.


Gubernur menambahkan, seluruh upaya dan rencana pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov dalam rangka mewujudkan Kaltim sebagai “Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera” tentunya harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup guna mendukung upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.


“Seluruh upaya dan rencana pembangunan tersebut harus dilakukan selaras dengan tekad pemerintah untuk mengurangi emisi karbon serta mengendalikan dampak pencemaran dan perusakan lingkungan,” tambahnya. (her/hmsprov).

///Foto : Pelabuhan Kariangau salah satu proyek MP3EI di Kaltim yang telah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.(dok/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation