SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, maka semua proyek strategis nasional di daerah harus suskes, termasuk proyek ketenagalistrikan. Menurut Awang Faroek sudah banyak kemudahan yang diberikan, baik dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan membantu melakukan kerjasama sehingga rasio ketenagalistrikan di Kaltim semakin meningkat. "Kita harapkan rasio ketenagalistrikan di Kaltim terus mangalami peningkatan dengan capaian 100 persen dalam waktu dua tahun terakhir ini," kata Awang Faroek Ishak saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan di Kaltim yang digelar di Ruang Serba Guna Kantor Gubenur Kaltim, Selasa (28/11).
Dikatakan, kondisi kelistrikan di Kaltim saat ini, khususnya pada Sistem Mahakam yang melayani Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang yang terinterkoneksi pada jaringan listrik 150 Kv memiliki daya mampu 546,42 MW, dengan beban puncak 404,55 MW. Terdapat cadangan daya sebesar 141.57 MW. Namun keandalan sistem perlu ditingkatkan, terutama di sisi jaringan transmisi dan distribusi karena masih sering terjadi pemadaman akibat gangguan pada sistem tersebut. "Oleh karena itu, guna menyukseskan program nasional pembangunan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW, maka Pemprov Kaltim memrogramkan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 1.000 MW dari PLTU mulut tambang dengan membentuk satuan kerja percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 1.000 MW," kata Awang.
Sementara GM PT PLN Zulfikar Manggau mengatakan masih terjadinya byar pet di beberapa wilayah Kaltim itu disebabkan masalah kehandalan dan itu bisa diatasi dengan membangun gardu induk di Samarinda, sehingga nantinya tersambung dengan Embalut dan Sambera. Jika itu terkoneksi maka akan lebih handal, bahkan Palaran-Senipah juga akan dibangun. "Kita terus melakukan berbagai upaya untuk itu. Terpenting adalah kita akan menyambung sistem Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan sistem di Kaltim. Saat ini tinggal menyelesaikan kurang lebih 90 kilometer sirkuit (KMS) dan ini antara Karingau dan Petung. Karena itu kita harapkan triwulan pertama tahun 2018 Sistem Kalteng-Kalsel dan Kaltim sudah tersambung," paparnya.
Rakor dihadiri Kepala Dinas ESDM Kaltim, Wakil Bupati Kutai Barat, Kepala Kanwil BPN Kaltim, kepala OPD di lingkungan Pemprov Kaltim, anggota TP4D Kejaksaan Tinggi Kaltim, beberapa pimpinan perusahaan dan undangan lainnya. (mar/sul/ri/humasprov)
07 Februari 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
02 Oktober 2019 Jam 09:08:57
Perencanaan Pembangunan
13 Februari 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
05 Februari 2015 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
13 Agustus 2019 Jam 06:07:34
Perencanaan Pembangunan
25 Mei 2021 Jam 23:34:52
Perencanaan Pembangunan
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
11 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
08 Juni 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
22 Agustus 2018 Jam 19:04:42
Pemerintahan
18 Januari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
09 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan