Kalimantan Timur
Awang: Semua Anak Kaltim Harus Bersekolah

SAMARINDA- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan, di Kaltim  tidak boleh ada satupun anak-anak tidak bersekolah, semua harus mengenyam pendidikan hingga tuntas."Tidak boleh ada alasan lagi, anak tidak bersekolah karena kesulitan biaya. Karena apa? Pendidikan gratis sudah dilaksanakan di seluruh Kaltim. Biaya pendidikan sudah ditanggung pemerintah baik  melalui APBN maupun APBD," kata Awang Faroek pada Seminar Pendidikan Wanita Provinsi Kalimantan Timur di GOR Segiri Samarinda, Sabtu (4/5).   
Seminar yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim itu dilaksanakan berkenaan dengan peringatan Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional. Seminar mengangkat topik pendidikan untuk guru-guru wanita se-Kaltim dengan tema; ”Kepemimpinan Perempuan di Mata Perempuan”.
Dijelaskan gubernur, mulai ajaran baru implementasi  kurikulum 2013 khususnya kelas  I  hingga  kelas X,  semua buku wajib akan ditanggung pemerintah."Tidak boleh lagi  ada keluhan para orang tua masalah pembelian buku, tapi nantinya buku itu diestafetkan pada adik-adiknya," pesan Awang.  
Gubernur Awang Faroek juga mengintruksikan jajaran  Dinas Pendidikan Kaltim dan  kabupaten/kota, juga Dewan Pendidikan  Kaltim agar terus  memantau di lapangan apakah masih ada anak-anak yang  putus sekolah  atau tidak bersekolah."Kalau masih kita dapatkan anak-anak yang tidak bersekolah dengan alasan tidak ada biaya, nantinya akan  diberikan beasiswa  agar mereka bisa melanjutkan sekolah, dengan kriteria tertentu," jelasnya.   
Orang nomor satu di Kaltim ini juga  bertekad menuntaskan pembangunan baik infrastruktur maupun pembangunan pendidikan  di Kaltim  demi peningkatan kualitas sumber daya manusia berkualitas..
 "Untuk pembangunan pendidikan di Kaltim kita sudah sepakat mengalokasikan anggaran sebesar  20 persen dan telah dilaksanakan dengan baik juga pemberiaan beasiswa kepada 30 ribu pelajar, guru dan dosen setiap tahunnya," kata gubernur.
Selain itu lanjut Awang, Pemprov juga telah menetapkan program wajib belajar  12 tahun yang sudah dimulai sejak 2009. Pembangunan infrastruktur pendidikan pun dilakukan diantaranya dengan membangun sekolah baik sekolah dasar, menengah, atas hingga perguruan tinggi.
Demikian juga komitmen meningkatkan kualitas pendidikan, dengan meningkatkan kualitas para  guru untuk kuliah yang minimal sarjana strata I (SI).   
"Sudah puluhan ribu guru yang diberi kesempatan  melanjutkan studi dengan biaya penuh, baik SI hingga S II.  Kesejahteraan guru juga menjadi perhatian besar kami. Diantaranya dengan pemberian insentif,"  ujar Awang Faroek  di depan ribuan guru perempuan.
Terkait peringatan  Hari Kartini, gubernur menegaskan bahwa emansipasi wanita saat ini dinilai telah berhasil. Tidak sedikit wanita  yang saat ini telah menduduki jabatan-jabatan strategis di jajaran pemerintahan, legeslatif, yudikatif dan TNI/Polri.
"Di Pemprov Kaltim sekarang ada delapan orang  perempuan yang dipercayakan  memimpin SKPD dan harapan saya ke depan banyak lagi bermunculan  kader-kader perempuan yang berkiprah baik di eksekutif  maupun  di legeslatif," serunya.  
Hal sama pada profesi guru, di Kaltim jumlah guru sekitar 60 ribu orang dan  62 persennya dari kaum perempuan.  "Saya   menaruh hormat kepada guru perempuan  yang memiliki dua tugas sebagai ibu rumah tangga juga mampu melaksanakan tugas sebagai guru mencetak tunas-tunas bangsa,"  kata Awang. Pada kesempatan itu Gubernur Awang Faroek dielu-elukan ribuan guru perempuan. Saat gubernur meneriakan "Membangun Kaltim untuk semua", ribuan guru sontak menjawab kompak "Tuntaskan, yes..yes..yes." (sar/hmsprov).

//Foto: PEDULI WANITA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menerima Penghargaan Pemberdaya Wanita Kaltim. (fajar/humasprov kaltim).
 

Berita Terkait