SAMARINDA – Momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim harus tetap dijaga, seiring dengan suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi, berupa pemilihan kepala daerah (gubernur dan wagub, bupati/walikota, pemilihan anggota legislatif dan presiden). Jangan sampai sebaliknya pesta demokrasi justeru mengganggu stabilitas ekonomi daerah.
Stabilitas keamanan daerah, khususnya Kaltim merupakan syarat mutlak yang harus terus dipelihara untuk memberikan jaminan kepada sejumlah investor dalam melakukan kegiatan usaha.
"Apalagi Kaltim menjadi salah satu daerah yang masuk koridor ekonomi nasional dalam program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), yakni masuk dalam Koridor III atau Koridor Kalimantan yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi sangat cepat dan tinggi.
“Program MP3EI dari enam koridor di Indonesia, Kaltim bersama tiga provinsi di Kalimantan pada 2011 memiliki PDRB Rp574,73 triliun sementara khusus Kaltim mencapai Rp390,64 triliun atau share terhadap Wilayah Timur Indonesia sebesar 36,85 persen,” kata Awang Faroek Ishak pada Seminar Indikator Ekonomi di Gedung BI Perwakilan Kaltim, Kamis (16/5).
Selain itu, atas persetujuan KP3EI (Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) akan dikembangkan proyek MP3EI sekitar 157 proyek dengan nilai mencapai Rp688,3 triliun.
Masing-masing infrastruktur 53 proyek dan peternakan 20 proyek, kelapa sawit 36 proyek, perkayuan 16 proyek, industri sepuluh proyek dan pariwisata empat proyek, karet dua proyek, batubara 14 proyek, migas sepuluh proyek.
Program MP3EI selaras dengan kebijakan umum pembangunan ekonomi di daerah. Yakni, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan keunggulan komparatif masing-masing daerah.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan struktur ekonomi secara seimbang antara sektor ekonomi yang padat modal (capital intensif) dan padat tenaga (labour intensif).
Mengembangkan sektor industri kecil dan menengah yang menghasilkan barang setengah jadi/barang jadi dalam upaya mendorong berkembangnya industri hulu. Membangun sektor pertanian yang tangguh dengan mengembangkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang berbasis agro industri.
“Saat ini pemerintah daerah konsentrasi pengembangan sumber daya alam yang terbarukan. Kebijakan ini sebagai langkah antisipasi berkurang bahkan habisnya sumber daya alam yang tidak terbarukan. Selain itu, prioritas pembangunan infrastruktur dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” jelas Awang Faroek.(yans/hmsprov).
////Foto : Awang Faroek Ishak
22 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
04 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
26 November 2017 Jam 15:34:02
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
05 Maret 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
05 Januari 2021 Jam 04:26:12
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
29 Maret 2023 Jam 23:06:31
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:04:05
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 18:54:37
Program Pemerintah
29 Maret 2023 Jam 18:51:08
Wakil Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 14:18:46
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
04 April 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
21 Juli 2016 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
08 Mei 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
16 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
11 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian