Kalimantan Timur
Badan Kesbangpol Kumpulkan Pelajar Berantas Balapan Liar

SAMARINDA - Salah satu tren buruk di kalangan remaja dan pelajar saat ini adalah aksi balapan liar. Aksi liar di ruas jalan umum ini pun memicu keprihatinan masyarakat. Selain membahayakan diri sendiri, aksi ini juga  sangat membahayakan pengguna jalan lainnya.
Mencermati kondisi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim berinisiatif mengundang tidak kurang dari 100 pelajar di Samarinda untuk diberikan penjelasan tentang bahaya kebut-kebutan di jalanan dan mengajak mereka untuk bersama-sama memberantas aksi balapan liar. Para pelajar dari berbagai sekolah itu dikumpulkan dalam satu kegiatan Pembauran Antarpelajar dalam Pemberantasan Balapan Liar, di Aula Kesbangpol Kaltim, Senin (18/3).
"Berdasarkan informasi dari Polresta Samarinda, aksi balapan liar itu biasanya dilakukan lewat tengah malam atau dini hari. Lebih menyedihkan lagi karena peserta balapan liar itu sebagian besar ternyata adalah pelajar SMP dan SMA. Fakta ini tentu sangat memprihatinkan kita," kata  Kepala Kesbangpol Kaltim, Hasyim Mi'radje usai pembukaan acara kemarin.
Selain memiliki resiko yang tinggi terhadap keselamatan para pengguna jalan, hal lain yang patut  disayangkan karena pada jam-jam tersebut seharusnya para pelajar tidak berada di luar rumah untuk melakukan aktifitas yang tidak semestinya.  Dini hari, para pelajar seharusnya  beristirahat di rumah karena keesokan harinya mereka harus bersekolah.
Hasyim menambahkan upaya memberantas aksi balapan liar ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh aparat kepolisian melalui operasi cipta kondisi yang rutin dilakukan. Peran orang tua dan masyarakat sangat diperlukan agar para remaja dan pelajar tidak turun ke jalan untuk balapan liar atau sekadar menontonnya.
Dia menyarankan agar pelajar yang memiliki bakat membalap  menyalurkannya melalui event-event resmi atau bergabung dalam organisasi olahraga yang resmi. Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari Polresta Samarinda, Aiptu H Kamil.
Kepada para siswa, Kamil menjelaskan bahwa aksi balapan liar sudah pasti akan sangat merugikan pelajar terutama dari sisi waktu istirahat dan fokus dalam belajar.  Aksi balapan liar yang biasanya juga disertai dengan jumlah uang taruhan seringkali  menyebabkan pelajar tertekan secara materi.
"Karena mereka perlu uang untuk aksi balapan liar dan lain-lain, maka bisa jadi kemudian mereka terpaksa harus merampok atau menjambret. Targetnya adalah pelajar putri atau ibu-ibu rumah tangga. Jangan sampai ini terjadi lagi, karena itu mari kita lawan," pesan Kamil.
Para siswa nampak sangat antusias menyimak setiap paparan yang dimoderatori Sekretaris Badan Kesbangpol Kaltim, Syarifudin Rusli. Acara ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan Pemprov Kaltim HS Fathur Rahman. (sul/hmsprov)
 

Berita Terkait
Government Public Relation