Pemprov Percepat Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kaltim
SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu dari permasalahan utama yang dihadapi Kaltim saat ini, selain sumber daya manusia (SDM), ekonomi, tata kelola pemerintahan, dan kualitas lingkungan hidup.
“Pembangunan infrastruktur wilayah saat ini masih belum merata. Hal ini disebabkan geografis yang sulit, terletak dikawasan konservasi dan memerlukan biaya yang sangat tinggi. Infrastruktur terus menjadi program prioritas, terutama jalan dan jembatan dapat menghubungkan antar desa dengan desa dan kecamatan dengan kecamatan dalam upaya membangun konektivitas di Kaltim,” ungkap Awang Faroek belum lama ini.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi terus didorong percepatannya, termasuk infrastruktur pedesaan baik jalan dan jembatan maupun infrastruktur penunjang lainnya, khususnya untuk mengatasi isolasi wilayah pedesaan agar perekonomian masyarakat berkembang.
“Kondisi geografis sekali lagi kerap menjadi kendala untuk membangun jalan di Kaltim. Namun kita akan terus berusaha membuka keterisoliran wilayah, meskipun hal itu tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Dengan alokasi anggaran infrastruktur baik dari APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota yang terus meningkat setiap tahunnya, kita harapkan permasalahan infrastruktur jalan di Kaltim bisa teratasi,” jelasnya.
Hingga Desember 2013, khusus untuk ruas jalan provinsi yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan Pemprov, panjang ruas jalan sekitar 1.762,07 kilometer dengan kondisi baik 495,98 kilometer, kondisi sedang (329,52 kilometer), rusak ringan (293,69 kilometer) dan rusak berat (611,19 kilometer).
Sedangkan berdasarkan jenis permukaan, kondisi dengan permukaan aspal sekitar 1.088,34 kilometer, kerikil (246,05 kilometer), tanah (369,60 kilometer), rigid (26,40 kilometer).
Ruas jalan provinsi tersebut berada di sembilan kabupaten/kota se Kaltim, yaitu Samarinda (114,73 kilometer), Balikpapan (33,75 kilometer), Kutai Kartanegara (393,5 kilometer), Paser (155,20 kilometer), Penajam Paser Utara (117,11 kilometer), Kutai Barat (300,18 kilometer), Kutai Timur (285 kilometer), Berau (228,60 kilometer) dan Bulungan (134 kilometer).
“Meskinpun sudah banyak keberhasilan pembangunan daerah yang dirasakan masyarakat, bukan berarti permasalahan pembangunan kedepan menurun. Salah satunya di bidang infrastruktur. Pembangunan yang telah dicapai selama ini harus menjadi bahan analisis untuk perencanaan yang lebih baik kedepan,” pungkasnya. (her/sul/es/hmsprov).
///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat melakukan peninjauan jalan di sejumlah lokasi di Kaltim.(dok/humasprov kaltim)
13 September 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
08 Mei 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
07 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
25 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
26 Maret 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
25 Februari 2018 Jam 19:04:03
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
28 Juli 2020 Jam 20:58:56
Kesehatan
24 Juni 2020 Jam 16:52:17
Berita Acara
30 Januari 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
26 Januari 2022 Jam 17:03:32
Agama
21 Maret 2014 Jam 00:00:00
Kearsipan