SAMARINDA - Kaltim menjadi salah satu provinsi yang rawan terhadap peredaran dan penyalagunaan narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya). Dimana hingga saat ini, Benua Etam berada pada posisi ketiga setelah DKI Jakarta dan Sumatera Utara terhadap prevalensi penyalahgunaan barang haram tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Risma Togi saat mewakili Kepala BNNP Kaltim pada Rapat Kerja (Raker) Pemetaan Kawasan Rawan dan Sinergitas Program Perberdayaan Alternatif Bersama Instansi Terkait di Ruang Rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (7/3).
Selama ini diakuinya, BNNP terus membangun sinergi lintas sektor (instansi pemerintah) terus menggalakkan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Juga membentuk Kampung Bebas Narkoba khususnya di daerah atau kawasan yang terindikasi rawan peredaran serta penyalahgunaan narkoba. "Kita harus melakukan bersama (membangun sinergi) implementasi P4GN. Termasuk membentuk Kampung Bebas Narkoba di kawasan rawan penyalahgunaan dan peredaran barang haram itu," katanya.
Risma menjelaskan pada tahun lalu telah dibentuk Kampung Bebas Narkoba yakni Kampung Tenun Samarinda Seberang dan tahun ini akan dibentuk di kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Sejak dibentuk menjadi Kampung Bebas Narkoba lanjutnya, Kampung Tenun semakin baik dan masyarakatnya semakin meningkat kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Risma mengungkapkan BNNP masih fokus di ibukota provinsi (Samarinda) karena tingginya kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Tepian jika dibanding kabupaten/kota lain di Kaltim.
Selain, kondisi keuangan yang memang masih terbatas sehingga untuk melakukan kegiatan di kabupaten dan kota lain masih terbatas pula. "Inilah kenapa kami memerlukan dukungan dan sinergi seluruh instansi pemerintah daerah atau lintas sektor untuk bersama memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kaltim," harapnya. Dia menambahkan jumlah penghuni Lapas maupun rumah tahahan di kabupaten dan kota se-Kaltim mencapai 70 hingga 80 persen terdiri orang-orang yang terkena kasus narkoba.
Raker dihadiri Plt Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kaltim Firdaus Christyoadi dan Kasatres Narkoba Polresta Samarinda Kompol Markus. Kegiatan diikuti dinas/badan di lingkungan Pemprov Kaltim serta instansi vertikal dan jajaran TNI/Polri. (yans/sul/humasprov)
19 Juni 2020 Jam 16:59:25
BNN
28 Juni 2021 Jam 15:55:13
BNN
27 Juni 2020 Jam 23:03:15
BNN
08 Agustus 2019 Jam 21:38:03
BNN
22 Januari 2018 Jam 20:35:56
BNN
15 Juli 2018 Jam 19:48:31
BNN
09 Agustus 2022 Jam 06:01:58
Ibu Kota Negara
09 Agustus 2022 Jam 05:57:19
Produk K-UKM
08 Agustus 2022 Jam 21:56:12
Agenda Pemerintah
08 Agustus 2022 Jam 21:53:12
Agama
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
08 Juli 2018 Jam 20:02:35
Perhubungan
25 November 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
26 November 2019 Jam 11:22:44
Perkebunan
01 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
04 April 2020 Jam 07:10:15
Berita Acara