SAMARINDA - Setelah sukses menjelajahi hutan Kalimantan pada 2009 lalu. Tahun 2019 ini Borneo Equator Expedition (BEE) akan kembali digelar 30 November-15 Desember 2019. Sekitar 25 kendaraan off road akan tembus tiga provinsi di Kalimantan. Yaitu Kaltim, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Dengan mengambil start di kota Bontang dan finish di Pontianak (Kalbar).
Terkait dengan penyelenggaraan off road BEE 2019, Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakan Pulau Kalimantan adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa (equator). Sebagian besar masih terdiri hutan belantara dan memiliki topografi serta kondisi alamnya yang khas.
"Keindahan alam sangat potensial untuk dijadikan obyek wisata, sehingga sangat tepat jika BEE 2019 kembali dlaksanakan di Kalimantan," kata Hadi Mulyadi saat menerima Expedition Leader BBE 2019 Syamsir Alam yang didampingi Sekretaris Indonesia Off Roader Federation (IOF) Kaltim Sugeng Widodo di Ruang Kerja Wakil Gubenur Kaltim, Kamis (5/9/2019).
Hadi Mulyadi mengharapkan kegiatan yang menembus hutan Kalimantan dapat terlaksana dengan lancar, tanpa menghadapi rintangan yang menghambat peserta off roader BEE 2019. Bahkan dirinya menyebut akan siap ikut serta bila pada saat pelaksanaannya nanti tidak berbenturan dengan agenda kegiatan pemerintahan.
"Insyah Allah, saya siap melepas peserta. Bahkan kalau ada waktu, saya siap ikut serta untuk menjelajahi hutan Kalimantan," kata Hadi Mulyadi.
Syamsir Alam sebelumnya memaparkan bahwa BEE 2019 akan melibatkan sekitar 25 mobil off road yang tidak hanya berasal dari Indonesia. Tetapi dari luar negeri, seperti Malaysia dan negara lainnya. Sedangkan waktu pelaksanaan sekitar 16 hari dari akhir November sampai pertengahan Desember.
"Untuk startnya dimulai dari Kota Bontang menuju Melak (Kutai Barat)-Muara Teweh-Perik Cahu-Kuala Kurun- Tumbang Samba (Kalteng). Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Nagah Ponoh-Sekadau-Pontianak (Kalbar)," papar Syamsir Alam.
Sekarang ini, lanjutnya berbagai persiapan terus dilaksanakan. Diantaranya mengajukan surat ijin melintasi kawasan perkebunan dan pertambangan kepada Pemprov Kaltim juga Polda Kaltim dan Pangdam VI Mulawarman. Termasuk kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim maupun kabupaten dan kota serta dinas instansi terkait lainnya.
"Ini perlu kami lakukan sebagai koordinasi dan komunikasi bila terjadi hal yang tidak di inginkan Karena peserta yang ikut ada dari luar negeri," kata Syamsir Alam. (mar/her/yans/humasprov kaltim)
21 Juli 2017 Jam 08:49:13
Kehutanan
09 Februari 2021 Jam 23:37:31
Kehutanan
07 Juli 2022 Jam 09:34:49
Kehutanan
03 Februari 2022 Jam 19:20:37
Kehutanan
17 Oktober 2020 Jam 06:07:08
Kehutanan
26 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kehutanan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
07 Juli 2020 Jam 22:06:13
Kesehatan
23 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
25 November 2021 Jam 13:43:15
Berita Acara
03 Mei 2013 Jam 00:00:00
Sosial
16 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan