Kalimantan Timur
Benahi Infrastruktur Olahraga

SAMARINDA – Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pendukung kemajuan sektor olahraga di Kaltim, karena tanpa infrastruktur pendukung seperti jalan dan jembatan, bandara dan pelabuhan, listrik, air bersih dan telekomunikasi serta fasilitas hotel berbintang, maka tidak mungkin even-even olahraga nasional dan internasional bisa dilaksanakan di Kaltim.
Demikian diungkapkan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika menjadi pembicara dalam Seminar Sehari Olahraga “Bersama Membangun Prestasi Emas Menuju PON-XIX Jawa Barat 2016” yang diselenggarakan atas kerjasama Kaltim Post, SIWO PWI Kaltim dan Dewan Pelatih Olahraga Kaltim (DPOK), di Pendopo Lamin Etam, Sabtu (8/6).
“Infrastruktur itu penting. Olahraga tidak akan maju jika infrastruktur tidak ada. Dulu ketika Manchester United (MU) akan datang ke Indonesia, saya pernah ditawari Menpora Andi Malarangeng untuk menggelar pertandingan Stadion Utama Palaran, tetapi karena di Samarinda tidak memiliki bandara dan hotel bintang lima, hal itu batal terealisasi,” ujar Gubernur Awang Faroek.
Belajar dari hal tersebut, sambung dia, Pemprov mencoba membenahi pembangunan infrastruktur penunjang. Untuk itu, Pemprov secara konsisten bertekad menyelesaikan pembangunan Jalan Trans Kalimantan, jalan Tol Balikpapan-Samarinda, peningkatan Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Samarinda Baru (BSB), serta Trans Studio dan Hotel di Samarinda.  
Selain itu, menurut dia, untuk memajukan olahraga Kaltim, setiap insan olahraga khususnya jajaran Pengurus Provinsi (Pengprov) dari setiap cabang olahraga (cabor) hendaknya dapat melakukan intropeksi atas apa yang telah dilakukan. Terutama dalam partisipasi Kaltim pada PON XVIII di Riau 2012 yang menjadi tolok ukur perkembangan olahraga di Kaltim.
Meskipun Kaltim berhasil menempati peringkat lima besar dan mampu mencatat sejarah dengan meraih emas pada cabor sepak bola, namun masih banyak yang harus dibenahi. Sementara itu, untuk mendorong pembangunan sektor olahraga ada tiga hal penting yang menjadi perhatian, yaitu pemanfaatan aset (eks PON XVII 2008), pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta kolaborasi tanggung jawab pembiayaan cabor untuk persiapan PON XIX di Jabar 2016.
“Dengan dukungan penuh Pemprov dan DPRD Kaltim, target kita pada PON XIX di Jabar 2016 jangan hanya mempertahankan peringkat kelima, kalau bisa rebut kembali peringkat ketiga,” tegasnya.
Terkait, pemanfaatan aset-aset eks PON, gubernur menilai UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang selama ini menjadi pengelola komplek stadion utama dan madya bekerja tidak maksimal. Untuk itu dia mengusulkan agar dua komplek stadion di Kaltim itu dikelola oleh swasta secara profesional.
Gubernur juga menyatakan Pemprov siap mendukung pembangunan kantor KONI Kaltim yang sekaligus akan menjadi kantor semua Pengprov cabor. “Kantor KONI yang dibangun harus representatif dan sesuai dengan pembangunan Kota Samarinda menuju kota metropolitan pada 10-20 tahun mendatang,” kata Awang Faroek. (her/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation