* Program KKB
SAMARINDA – Terlaksananya program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) bagi masyarakat selain akan membentuk keluarga kecil dan bahagia, juga akan terbentuk keluarga yang sehat dan kuat serta mandiri karena kecilnya beban kehidupan dalam rumah tangga.
“Melalui pelaksanaan program Kependudukan dan KB (KKB) maka akan mampu membentuk institusi keluarga yang kuat dan sehat serta berkualitas dan sejahtera. Karena dengan anak yang sedikit maksimal dua anak dalam keluarga maka beban hidup dalam rumah tangga tidak berat,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Kaltim Muhammad Hatta pada Advokasi Dampak Kependudukan bagi Penentu Kebijakan di Samarinda, Kamis (21/2).
Sehingga dengan tidak beratnya beban dalam lingkup rumah tangga maka keluarga itu dapat lebih fokus dalam pembinaan bagi anggota keluarga khususnya anak-anaknya, terutama fokus perhatian pada pendidikan dan kesehatannya.
Selain itu, karena rendahnya pembiayaan dalam rumah tangga tersebut maka pendapatan dapat diatur untuk persiapan dan penguatan ekonomi dalam keluarga itu. Misalnya, dapat digunakan untuk kegiatan usaha maupun pembiayaan pendidikan anak-anaknya.
Karena yang terjadi selama ini adalah banyak anak dalam suatu keluarga akan mengakibatkan besarnya biaya hidup dan menjadi beban ekonomi keluarga. Sehingga, kesehatan dan pendidikan anak tidak diperhatikan atau telantar.
Kondisi akan berimbas pula pada beban ekonomi yang harus ditanggung pemerintah. Misalnya, sulitnya pembangunan fasilitas dan sarana kesehatan dan pendidikan termasuk sulitnya tersedia lapangan usaha mengakibatkan kemiskinan dan pengangguran.
Menurut Hatta, jumlah penduduk Indonesia terbesar keempat di dunia mencapai 242 juta jiwa atau terjadi penambahan penduduk sekitar 4,5 juta jiwa pertahun. Sedangkan Kaltim diperkirakan mencapai 3,7 juta jiwa atau pertumbuhan penduduk sekitar 3,82 persen pertahun.
Karenanya, terhadap kondisi pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang sangat besar ini perlu dilakukan pengendaliannya. Untuk itu diperlukan kepedulian seluruh pihak khususnya mitra kerja BKKBN untuk mengoptimalkan kerja program KKB di tingkat lapang.
“Itulah maknanya apabila program pengendalian penduduk melalui kegiatan KKB berhasil. Maka, terbentuknya keluarga yang sehat dan berkualitas serta mandiri, karena jumlah anak sedikit akan berimbas pada rendahnya beban ekonomi keluarga dan difokuskan untuk biaya kesehatan dan pendidikan serta usaha keluarga,” ungkap Muhammad Hatta.
Advokasi Dampak Kependudukan bagi penentu kebijakan menghadirkan Direktur Analisa Dampak Kependudukan BKKBN Suyono Hadinoto dan diikuti 30 peserta terdiri dari mitra kerja BKKBN Kaltim diantaranya Bappeda, BPS dan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, IPADI, Fapsedu dan perguruan tinggi.(yans/hmsprov)
28 Juni 2019 Jam 23:07:38
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
04 Juni 2015 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
11 November 2015 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
16 April 2014 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
25 September 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
07 Juni 2023 Jam 22:28:17
Kegiatan Pemerintah
07 Juni 2023 Jam 22:21:42
Gubernur Kaltim
07 Juni 2023 Jam 18:07:32
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juni 2023 Jam 20:22:45
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
28 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
03 Februari 2022 Jam 19:19:37
Kegiatan Silaturahmi
18 September 2015 Jam 00:00:00
Perhubungan
02 September 2022 Jam 09:12:59
Ibu Kota Negara
21 Januari 2013 Jam 00:00:00
Peternakan