SAMARINDA – Komoditi tanaman semusim terutama kedelai sangat potensial dikembangkan di Kaltim, khususnya di Kabupaten Berau dan kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Potensi pengembangan komoditi kedelai secara kewilayahan merata di seluruh kabupaten. Namun saat ini yang mampu berkembang baru dua kabupaten yakni Kabupaten Berau dan Kukar,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Sempaja Samarinda, Hj Noor Hartati, Rabu (20/2).
Menurut dia, produktivitas tanaman kedelai masih sangat terbatas khususnya untuk produk hilir saja. Petani terbiasa memanen tanaman kedelai dalam usia muda tanpa harus diolah terlebih dulu untuk memenuhi kebutuhan industri.
Bahkan, banyak pula lahan tanaman kedelai semusim yang beralih peruntukan menjadi lahan tanaman sawit karena memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding kedelai. Namun, setelah harga sawit menurun, banyak petani kembali menanam komoditi ini.
Selain itu, kebutuhan dalam daerah terus meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah cukup besar.
“Kebutuhan untuk konsumsi kedelai di negara kita mencapai dua juta ton pertahun dan mampu menyedot devisa sekitar Rp3 triliun pertahun. Ini merupakan peluang besar bagi petani untuk mengembangkan pertanian kedelai,’ ujarnya.
Dijelaskan, kedelai yang dibudidayakan terdapat dua spesies yakni glycine max atau kedelai putih yang merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik (Tiongkok dan Jepang Selatan) dan glycine soja atau kedelai hitam tanaman asli Asia tropis (Asia Tenggara).
“Masalahnya, pengusaha tempe maupun tahu tidak menggunakan kedelai lokal malahan lebih suka membeli dari luar Kaltim.
Karenanya, petani harus segera mengubah tata kelola komoditi ini untuk produk hilirnya. Secara kelembagaan UPTB Bapeltan merasa bertanggungjawab mengembangkan kemampuan petani melalui kegiatan agribisnis,” ungkap Noor Hartati. (yans/hmsprov).
18 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
24 Desember 2019 Jam 18:51:08
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 November 2017 Jam 11:05:10
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
30 Agustus 2023 Jam 20:04:06
Wakil Gubernur Kaltim
16 April 2022 Jam 21:29:29
Ibu Kota Negara
27 Maret 2022 Jam 23:06:02
Pendidikan
24 September 2020 Jam 20:11:39
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
19 November 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga