Komisi E DPRD Provinsi Riau Kunker ke Kaltim
SAMARINDA-Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah melalui pembangunan serta penyediaan sarana dan prasarana sektor kesehatan, termasuk peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Berbagai penjelasan terkait kebijakan pembangunan bidang kesehatan tersebut disampaikan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Bere Ali saat mewakili Gubernur Kaltim dalam pertemuan jajaran Pemprov Kaltim dengan Komisi E DPRD Provinsi Riau di Ruang Tepian I, Selasa (24/2).
Kompetensi dan keterampilan serta keahlian tenaga kesehatan Kaltim menurut Bere, perlu ditingkatkan sesuai dengan kondisi dan tuntutan masyarakat. Terutama, upaya meningkatkan kualitas pelayanan baik ditingkat dasar (Puskesmas) hingga rumah sakit.
"Apalagi, saat ini petugas kesehatan wajib atau mampu memberikan layanan 155 jenis penyakit sesuai yang dikategorikan BPJS Kesehatan. Karenanya, Pemprov bersama Fakultas Kedokteran Unmul terus meningkatkan kompetensi para dokter dan tenaga medis," ujar Bere.
Selain itu, melalui pemberian bantuan biaya pendidikan khususnya Beasiswa Kaltim Cemerlang bagi tenaga kesehatan yang sedang menjalani pendidikan baik mahasiswa di perguruan tinggi maupun perawat dan bidan di jenjang pendidikan akademi.
"Sekitar 25 hingga 30 persen dari 50 ribu penerima Beasiswa Kaltim Cemerlang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat dan bidan demi meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka," sebut Bere Ali.
Sementara itu Ketua Komisi E DPRD Riau H Masnur mengemukakan kunjungan kerja mereka ke Kaltim sebagai bagian upaya untuk mengetahui secara jelas kebijakan program dan pembangunan di sektor kesehatan di Kaltim.
"Kami rasa baik Provinsi Riau maupun Kaltim ini memiliki banyak kesamaan yang tentunya banyak pula program-program dan kebijakan pembangunan di sektor kesehatan perlu diketahui guna meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Masnur.
Dia menambahkan potensi dan kekayaan sumber daya alam kedua provinsi sama-sama besar bahkan menjadi daerah penghasil (minyak dan gas bumi serta batubara) dan penyumbang devisa terbesar bagi perekonomian Indonesia.
"Komitmen Gubernur Awang Faroek Ishak bersama seluruh jajaran Pemprov Kaltim serta stakeholders (pemangku kepentingan) di sektor kesehatan sangat tinggi. Ini perlu diapresiasi masyarakat dan informasi ini akan menjadi bahan kami di Riau dalam pembangunan sektor kesehatan di provinsi kami," kata Masnur.
Rombongan Komisi E DPRD Provinsi Riau yang berkunjung ke Kaltim berjumlah 10 orang. Hadir dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Hj Rini Retno Sukesi dan Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra, Pemberdayaan Masyarakat dan Pencapaian MDGs Hj Halda Arsyad. Hadir pula Direktur RSUD Kanujoso Djatiwobowo Balikpapan dr Edy Iskandar dan Wakil Direktur RSUD AW Sjachranie Samarinda H Ardiansyah, Ketua IDI Kaltim H Ari Ibrahim serta BPJS Kesehatan Wilayah Kaltim. (yans/sul/hmsprov)
/////Foto : Asisten Kesejahteraan Rakyat Bere Ali menerima kenang-kenangan dari Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur. (fajar/humasprov)
27 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
03 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
30 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
13 Desember 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
18 Januari 2019 Jam 20:09:39
Pemerintahan
25 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
23 Maret 2023 Jam 13:54:47
FCPF-CF
23 Maret 2023 Jam 13:41:20
Wakil Gubernur Kaltim
23 Maret 2023 Jam 13:28:48
Even Olahraga
23 Maret 2023 Jam 13:17:46
Lingkungan Hidup
22 Maret 2023 Jam 14:30:39
Administrasi Pembangunan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
17 November 2022 Jam 05:48:50
Hari Nasional
02 November 2017 Jam 08:45:55
Pemerintahan
14 Maret 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
01 November 2018 Jam 19:42:15
Pemerintahan
08 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan