Kalimantan Timur
Bere: Semua Penduduk Miskin Kaltim Dapat BLSM

Kompensasi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi


SAMARINDA – Kepala Dinas Sosial (Dissos) Kaltim H Bere Ali mengatakan rumah tangga miskin di Kaltim akan mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang merupakan kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat.
Bere menjelaskan BLSM berlaku selama lima bulan, yang diberikan kepada semua penduduk miskin, termasuk peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang juga mendapat insentif dari pemerintah sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
“Jadi ini bukan persoalan tumpang tindih, karena semua dapat. Mereka harus semakin banyak disuplai dengan anggaran-anggaran yang dimungkinkan, karena dengan naiknya harga BBM menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. Disinilah peran pemerintah itu,” jelas Bere Ali, di Samarinda belum lama ini.
Menurut dia, saat ini pemerintah menyiapkan BLSM dan realisasinya akan menunggu disahkannya APBD-P 2013. Besaran BLSM yang akan diterima penduduk miskin di Kaltim adalah sekitar Rp150 ribu/orang/bulan selama lima bulan. Jumlah sasarannya sebesar jumlah rumah tangga miskin yang ada di Kaltim.
Diketahui, pada 2012 jumlah warga miskin di Kaltim mencapai 253.340 jiwa atau 6,68 persen dari total jumlah penduduk. Angka tersebut menunjukkan penurunan persentase dari jumlah penduduk miskin pada 2011, yaitu 6,77 persen (247.900 jiwa). Sementara, jumlah RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) mencapai 28.406 rumah tangga yang tersebar di 14 kota/kabupaten di Kaltim.
“Jika dilihat dari jumlahnya memang meningkat dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 5.440 ribu jiwa. Namun tingginya angka kemiskinan di Kaltim karena lajunya pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh migrasi penduduk dari luar daerah seperti Jawa maupun Sulawesi yang mencari pekerjaan di Kaltim,” urainya.
Pemprov melalui Dissos terus berupaya untuk menekan dan meminimalisir angka kemiskinan di Kaltim. Sejumlah terobosan dan program telah dilaksanakan. Diantaranya, memaksimalkan peran Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan LKM (Lembaga Keuangan Mikro)-Kube, rehabilitasi sosial RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dan saran lingkungan, membentuk keluarga muda mandiri dan menyiapkan Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askessos). (her/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation