Kalimantan Timur
Beri Apresiasi, Ajak Warga Tionghoa Lebih Peduli

Gubernur dan FKPD Silaturahmi dengan Masyarakat Tionghoa

SAMARINDA–Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk bersama-sama menggelorakan dan mengimplementasikan semangat “No Day Without Solidarity” atau Tiada Hari Tanpa Solidaritas di lingkungan masing-masing. Hal itu sangat penting dilakukan di tengah keberagaman dan kemajemukan masyarakat Kaltim.

“Kaltim ini ibarat miniatur Indonesia. Dimana segala macam suku bangsa, agama, etnis dan ras ada di sini. Sudah sepantasnya kita bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan terus berusaha menciptakan suasana kondusif, sehingga pelaksanaan program pembangunan dan roda pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar,” kata Awang Faroek pada Silaturahmi Masyarakat Tionghoa Samarinda dengan Gubernur Kaltim beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kaltim di Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa (25/6) malam.

Menurut dia, Kaltim juga terus berusaha untuk meningkatkan daya saing daerah dalam rangka menarik minat investor untuk menanamkan modal di Kaltim dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal itu juga dapat terwujud apabila indikator utama dari daya saing, yakni stabilitas keamanan dapat terjaga dengan baik.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat Tionghoa Samarinda dari 14 paguyuban yang sudah berperan dan turut serta menjaga suasana Kaltim tetap kondusif. Lebih dari itu, saya ingin mengajak agar masyarakat Tionghoa juga dapat meningkatkan kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim pada umumnya,” jelasnya.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Awang Faroek meminta masyarakat Tionghoa Samarinda yang tergabung dalam 14 Paguyuban itu, jajaran pengurusnya dapat bekerja maksimal. Misalkan di lingkungan sekitar ada masyarakat miskin, maka semua harus berusaha untuk mengangkat derajat warga miskin tersebut agar menjadi warga yang sejahtera.

“Warga Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Apalagi sebagian besar masyarakat Tionghoa yang ada di Kaltim lahirnya di Bumi Etam. Jadi harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kaltim. Dan tidak hanya paguyuban Tionghoa, tetapi semua paguyuban suku yang ada di Kaltim. Harus ikut andil bersama pemerintah untuk mewujudkan Kaltim yang lebih baik dan sejahtera,” imbaunya.

Awang Faroek menegaskan kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi menyebut “Cina” terhadap masyarakat ataupun negara terbesar di Benua Asia ini, melainkan Tiongkok (negara) dan Tionghoa (masyarakat).

“Semoga dengan pertemuan ini silaturahmi antara masyarakat Tionghoa di Samarinda semakin terjalin dengan baik, begitu juga hubungan antara pemerintah dengan masyarakatnya,” ujarnya.

Sebelumnya, ketua panitia pelaksana acara silaturahmi ini, Heri Wijaya, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Awang Faroek Ishak atas semua program pembangunan yang dilaksanakan di Kaltim selama ini. Terutama untuk program Beasiswa Kaltim Cemerlang yang telah diterima oleh ratusan ribu putra-putri Kaltim.

“Gubernur Awang Faroek Ishak adalah Bapak Pembangunan Kaltim. Pak Awang berhasil dalam membina semua umat beragama di Kaltim yang ditandai dengan adanya Islamic Centre, Katolik Centre, Kristen Centre, Budhist Centre dan Hindu Centre. Ini merupakan bukti, Pak Awang adalah seorang yang mampu mengayomi masyarakat Kaltim yang terdiri dari multiras, suku, etnis dan agama,” ucapnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Nono Suharsono dan tokoh masyarakat Kaltim HM Jos Soetomo, beserta jajaran pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kaltim. (her/sul/hmsprov)

Foto : Gubernur Awang Faroek Ishak memberi motivasi warga Tionghoa untuk hidup damai di Kaltim dan lebih peduli terhadap sesama. (heru/humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation