Kalimantan Timur
Berkaca di Labuan Cermin

Kunjungan Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kaltim dan wartawan dalam rangka program FCPF di Labuan Cermin (fathur/humasprovkaltim)

BERAU - Kunjungan Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kaltim dan wartawan dalam rangka program FCPF berlanjut ke Labuan Cermin. Perjalanan dimulai dari dermaga di Labuan Kelambu, Rabu (6/11/2019).

Di dermaga Labuan Kelambu, ada beberapa kapal kecil berkapasitas 10-15 orang berjajar. Kapal ini yang akan mengantarkan pengunjung menuju Labuan Cermin. Namun, dalam peraturan keberangkatan satu rombongan atau satu kapal hanya boleh maksimal berisi 10 orang. Harga sewa kapal tersebut sebesar Rp 100 ribu.

Menaiki kapal dari dermaga, penumpang akan disuguhkan keindahan alam. Airnya berwarna biru toska dan jernih hingga batu karang di dasar sungai pun terlihat jelas. Karang-karang itu ada yang tinggi dan membuat sungai dangkal. Sehingga, jalannya kapal mesti berkelok-kelok memilih alur yang dalam untuk menghindari karang.

Pemandangan daratan tak kalah cantik. Hutan-hutan asri dengan bebatuannya mengitari sungai. Ada pulau kecil berdiri dengan cantiknya. Jika beruntung, penumpang bisa melihat satwa-satwa hutan, misalnya kera.

Sekitar 10 menit, akhirnya sampai di tempat tujuan, yaitu Labuan Cermin. Sebuah danau yang dalam berwarna biru toska. Seperti warna lautan, tapi airnya tawar. Ketika melihat ke bawah, airnya bening seperti kaca.

Tim Humas dan wartawan pun tak sabar untuk berenang merasakan kesegaran air danau Labuan Cermin. Airnya dingin menyegarkan, sangat cocok saat mandi di siang hari dengan cuaca panas. 

Dilihat dari atas, dasar danau nampak jelas seperti tidak dalam. Saat menyeburkan diri, ternyata sangat dalam. Ketika menengok isinya mengenakan kaca mata renang akan terlihat ikan-ikan kecil berenang bebas. 

"Labuan Cermin ini sudah lama ada. Masyarakat dulunya sering singgah atau berlabuh ke sana untuk menjaring ikan karena ikannya banyak. Karena airnya sangat bening, lalu masyarakat mulai menyebutnya Labuan Cermin. Jadi nama itulah yang melekat hingga sekarang," terang Pj Kepala Desa Biduk-Biduk Abdul Rakhman saat diwawancarai Humas dan wartawan.

Dia menjelaskan, Labuan Cermin mulai diminati sebagai tempat wisata pada tahun 2009. Pada 2012, Labuan Cermin mulai disebarluaskan. Pada 2018, tempat ini mulai dikelola oleh pemerintah desa dan bisa menjadi tambahan pemasukan desa. 

"Wisatawan yang datang bisa mencapai 20 ribu pengunjung per tahun," ujar dia. (yuv/her/yans/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation