Pacu Perkembangan UMKM Produk Olahan Perikanan Kaltim
SAMARINDA - Meskipun jumlah tangkapan ikan di perairan laut maupun perairan umum, seperti danau, rawa dan sungai di Kaltim cukup stabil setiap tahunnya, jumlah pengusaha pengolahan produk perikanan masih belum juga mencukupi.
Dari seluruh total produksi perikanan, hanya sekitar 10 hingga 20 persen yang diolah sedemikian rupa untuk menjadi produk olahan perikanan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Dr Nursigit didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Sri Sugiharti, menjelaskan bahwa hal ini dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang menjalankan bisnis tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari DKP Kaltim, saat ini UMKM yang bergerak di bidang produk olahan perikanan adalah sebanyak 1.200 usaha. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan pedagang lapak yang menjual hasil produk olahan perikanan. Dari jumlah tersebut, yang murni bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan adalah sekitar 500 usaha, termasuk jenis usaha pengolahan yang tradisional maupun modern.
Keterampilan dan kemampuan dari para pengolah masih rendah. Selain itu masalah mengenai permodalan juga masih sering ditemui di lapangan. Karena itulah, Nursigit menyebutkan bahwa di 2016 nanti, pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) bagi para pelaku usaha pengolahan hasil perikanan akan diperbanyak jumlahnya.
“Fakta inilah yang akan kami jadikan dasar untuk memperbanyak kegiatan pelatihan dan bimtek. Pengolahan perikanan sangatlah penting, apalagi dalam masyarakat modern saat ini. Jika tidak dilakukan dengan baik, produk olahan perikanan Kaltim bisa kalah saing dengan produk dari daerah lain, padahal hasil perikanan kita sangat melimpah,” tambahnya.
Selain itu, kualitas dari produk hasil usaha olahan perikanan ini masih sedikit yang telah dijamin oleh adanya Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Penjaminan mutu yang ditunjukkan oleh adanya SKP ini sebenarnya tidak dipungut biaya atau gratis. Namun, masih banyak UMKM yang belum mengetahui prosedurnya dengan tepat, sehingga mereka merasa kesulitan ketika menjalani proses sertifikasi ini.
Karena itulah, bimtek seputar SKP dan usaha pengolahan produk perikanan akan memiliki peran yang penting dalam perkembangan bisnis perikanan di Kaltim, khususnya dalam penjaminan kualitas.
“Untuk memotivasi para pelaku usaha produk olahan perikanan, kami juga akan berikan bantuan seperti alat pengolahan ikan atau meja-meja kedap air kepada UMKM yang kita nilai telah mampu untuk menjalani proses penilaian dalam memperoleh SKP,” tegasnya.
Pada November 2015 lalu, DKP Kaltim telah melakukan sosialisasi bersama dengan PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dan Universitas Mulawarman mengenai bagaimana memulai usaha dan SKP. Karena itulah, kegiatan serupa juga akan terus digalakkan di tahun depan.
“Sudah tugas kita (DKP) untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat. Harapannya dengan bimtek yang akan kami laksanakan nanti, pelaku usaha pengolahan hasil perikanan Kaltim dapat bangkit dan menciptakan produk yang berdaya saing tinggi,” kata Nursigit. (aka/sul/hmsprov)
17 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
16 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
13 Mei 2018 Jam 20:33:30
Pembangunan
07 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
08 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
28 Oktober 2021 Jam 20:26:16
Kunjungan Kerja
31 Oktober 2021 Jam 21:33:32
Agama
21 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
17 Oktober 2021 Jam 06:42:26
Pemerintahan