Kalimantan Timur
Bina dan Kembangkan Kehidupan Umat Beragama

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia, yaitu seluas 20.865.774 ha, terdiri dari daratan seluas 19.844.117 ha dan luas pengelolaan laut 1.021.657 ha atau 11% dari luas Indonesia, dengan penduduk di tahun 2014 ini sudah mencapai 4,2 juta jiwa.
Penduduk sebanyak itu tersebar di 4 kota dan 11 kabupaten, yaitu Samarinda sebagai Ibukota provinsi. Kemudian Kota Balikpapan, Bontang dan Tarakan. Lainnya Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, Bulungan, Malinau, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Sabah, Malaysia, Kabupaten Tana Tidung dan terakhir Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan daerah pemekaran baru dari Kabupaten Kutai Barat sejak 2012 lalu.
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2012, Provinsi Kalimantan Timur dimekarkan dan terbentuklah Provinsi Kali-mantan Utara yang meliputi wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau, Tana Tidung, Nunukan dan Kota Tarakan. Efektifnya, jalannya pemerintahan di Provinsi ke-34 di Indonesia ini pada tahun 2015 setelah terbentuk susunan organisasi pemerintahan dan anggota legislatif hasil Pemilu 2014, serta terpilihnya Gubernur baru. Sementara ini Kalimantan Utara dipimpin Penjabat Gubernur Saudara H. Irianto Lambrie yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara itu menurut agama yang dipeluk sebagian besar penduduk Kalimantan Timur adalah Islam lebih dari 85% kemudian disusul Protestan, Khatolik, Budha, Hindu dan penganut kepercayaan lainnya lain dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing agama cukup baik, yakni antara 0,2% sampai lebih dari 0,8%.
Perkembangan jumlah rumah ibadah, dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Di Samarinda misal-nya, sejak tahun 2006 lalu sudah berdiri Masjid Islamic Center yang merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di Indonesia. Begitu pula, untuk pemeluk agama lain, juga mendapat bantuan Pemerintah untuk mendirikan rumah ibadah yang refresentatif. Tidak terkecuali itu, Pemerintah Provinsi Kaltim juga menaruh perhatian yang sama antara sekolah negeri dengan sekolah-sekolah agama dan pondok pesantren.
Meskipun tidak lepas dari terjadinya konflik terkait isu SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan), namun sementara ini kerukunan hidup umat beragama di Kaltim secara kualitatif dapat dikatakan berjalan cukup baik, karena konflik sosial maupun yang bernuansa agama yang terjadi cepat diatasi dengan baik. Karena itu kehidupan antar umat beragama cukup harmonis. Tidak ada hal-hal atau masalah-masalah yang dapat mengganggu dan meresahkan para pemeluk agama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
Kendatipun demikian, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyadari sepenuhnya, bahwa ke depan tuntutan dan tantangan perubahan semakin hari semakin kompleks dan beragam. Termasuk tuntutan perubahan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan ber-negara.
Oleh karena itu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim pekan lalu melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi dan FKUB Sumatera Utara. Rombongan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy.
Rombongan FKUB Kaltim antara lain juga mengunjungi rumah-rumah Ibadah, sekaligus berdialog dengan para Pemuka Agama, mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan tidak terkecuali objek wisata yang ada di daerah tersebut.

Menurut Wagub, dari kunjungan kerja itu. pasti ada hal-hal baru yang bisa diikuti atau diterapkan di Kalimantan Timur.
“Kita ingin melihat dari dekat bagaimana kondisi kehidupan umat beragama di Provinsi Sumatera Utara. Begitu pula kita juga ingin mengetahui sampai sejauh mana peran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam memberikan pembinaan dan pengembangan kehidupan umat beragama yang ada di provinsi ini,” ujar Wagub pada kunjungan kerja itu. (hmsp/hmsprov)

//Foto: Wagub Kaltim H Farid Wadjdy bersama jajaran FKUB Kaltim. (dok/humasprov kaltim).


 

Berita Terkait
Government Public Relation